ConocoPhillips Akan Jual Blok Warim
KATADATA ? Perusahaan Minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat ConocoPhillips akan menjual aset atau farm out di Blok Warim Papua. Saat ini perusahaan tersebut sedang mencari investor yang berminat pada Blok tersebut.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan salah satu alasan ConocoPhillips melepas kepemilikannya di Blok Warim, karena ingin lebih fokus di Blok Palangkaraya.
Saat ini Conoco Phillips memiliki dua blok migas yang masih dalam eksplorasi di Indonesia. Selain blok Blok Warim yang terletak di Papua, ada juga Blok Palangkaraya di Kalimantan Tengah. Di Blok Warim, ConocoPhilips memiliki saham sebesar 80 persen dan sekaligus bertindak sebagai operator. Sementara di Blok Palangkaraya ConocoPhillips memiliki 100 persen saham melalui anak usahanya Petcon Borneo Limited.
"ConocoPhillips itu melepas wilayah kerja Warim di Papua karena dia ingin lebih cepat (produksi) di Palangkaraya. Jadi mereka sedang menghitung portofolionya," kata Amin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/8).
(Baca: ConocoPhillips Tambah Investasi US$ 2,5 Miliar)
Mengenai rencana penjualan ini, ConocoPhilips sudah memberitahukannya kepada SKK Migas. Namun hingga saat ini blok tersebut belum dikembalikan kepada negara. ConocoPhillips masih mencari investor yang berminat pada Blok Warim.
Vice President Commercial ConocoPhillips Indonesia Taufik Ahmad alasan perusahaannya menjual Blok Warim adalah karena ada kendala hambatan logistik dan perizinan. Sementara perkembangan pada Blok Palangkaraya, saat ini blok migas tersebut telah selesai mengebor satu sumur.
"Palangkaraya baru mengebor satu sumur selesai, kami evaluasi dan bicarakan lagi dengan manajemen SKK migas. Blok Warim masih seperti dulu, hambatan logistik perizinan," ujar dia.
Selain Blok Warim, ConocoPhillips juga berencana melakukan penjualan Blok B PSC di Laut Natunan Selatan. ConocoPhillips telah meminta SKK Migas membuka data blok tersebut agar bisa diakses oleh investor atau perusahaan migas lain. Di blok ini, kepemilikan ConocoPhillips sebesar 40 persen.
ConocoPhilips cukup aktif melakukan penjualan aset-asetnya yang dinilai tak lagi menguntungkan untuk jangka panjang. Ini sudah dilakukan sejak 2012, dan sudah berhasil mendapatkan dana segar hingga US$ 12 miliar.