Pemerintah Daerah Kurang Paham Soal Migas

Safrezi Fitra
22 Mei 2015, 10:04
skk migas
Arief Kamaludin|KATADATA

KATADATA ? Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Amien Sunaryadi menganggap pemahaman pemerintah daerah mengenai bisnis industri minyak dan gas bumi masih kurang. Ini salah satu yang membuat proses perizinan di daerah menjadi lama.

"Teman-teman di kabupaten dan kota belum paham bisnis migas. Ketidakpahaman menjadikan ekspektasi berbeda," kata dia di Jakarta Conventional Center, Jakarta, Kamis (21/5).

(Baca: Daerah Minta Jatah Sahamnya di Blok Migas Ditambah Jadi 50 Persen)

Dia mencontohkan proyek migas di Blok Masela. Karena takut tidak dapat jatah saham partisipasi (participating interest/PI) di blok tersebut, pemerintah daerah (pemda) langsung membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Padahal proyek ini sebenarnya baru akan memulai produksinya pada 2024.

Dengan membentuk BUMD, secara otomatis pemda tersebut menunjuk direksi dan manajemennya. Pemerintah daerah pun harus menggaji manajemen BUMD tersebut, sementara pendapatannya belum ada. Akhirnya BUMD ini mengalami kerugian hingga miliaran rupiah dan kemudian ditutup.

(Baca:  Investasi Migas Indonesia Tak Lagi Menarik)

Pemerintah daerah belum berpikir mengenai kesempatan tenaga kerja yang akan terbuka dengan adanya industri migas di daerahnya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan memberdayakan sumber daya manusia di daerah tersebut.

Halaman:
Reporter: Arnold Sirait
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...