Calon Dirjen Minerba Mengerucut ke 6 Nama, Ada Deputi Menko Marinves
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengerucutkan enam kandidat Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba). Salah satu dari nama-nama tersebut nantinya akan menggantikan Bambang Gatot Ariyono yang pensiun dari posisi sebagai Dirjen Minerba.
Enam nama calon kandidat tersebut telah lolos seleksi administrasi yang digelar Kementerian ESDM. Keenam calon tersebut yakni, Agung Pribadi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM.
Kemudian, Muhamad Priharto Dwinugroho yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi, Mineral, dan Batubara (PPSDM Geominerba).
(Baca: ESDM Kembali Lelang Jabatan Dirjen Migas Meski Sudah Ada 4 Kandidat)
Berikutnya, Ridwan Djamaluddin yang saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemudian, Sujatmiko yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM.
Selain itu, Yohannes Yudi Prabangkara yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Industri Pendukung Infrastuktur. Terakhir, Yunus Saefulhak yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM.
(Baca: Tiga Bulan Menjabat, Menteri ESDM Belum Tunjuk Dirjen Migas Definitif)
Mengenai proses seleksi ini, Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial tak membalas pesan yang dikirmkan oleh Katadata.co.id.
Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rofik Hananto mempertanyakan sikap Menteri ESDM Arifin Tasrif yang belum juga menunjuk Dirjen Migas dan Dirjen Minerba. Padahal kedua posisi tersebut merupakan hal yang penting guna pengambilan kebijakan di masing-masing sektor.
Arifin Tasrif untuk sementara menunjuk Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana yang rangkap jabatan sebagai Plt Dirjen Minerba. Adapun "Kami lagi sibuk bahas RUU Minerba, ini bisa pincang dan sempoyongan. Dua Dirjen penting hanya oleh pelaksana tugas," kata Rofik.
