Dukung EBT, Pemerintah Kembangkan Tujuh Produk Hilirisasi Batu Bara

Image title
28 Juli 2020, 19:18
batu bara, ebt, energi baru terbarukan, esdm
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi, kegiatan penambangan batu bara. Kementerian ESDM mendorong hilirasasi batu bara untuk menggenjot bauran energi baru terbarukan (EBT).

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM bakal menggenjot hilirisasi batu bara. Selain memberi nilai tambah, hilirisasi dapat mendorong peningkatan bauran energi baru terbarukan.

Pemerintah akan fokus pada tujuh produk hilirisasi batu bara, yaitu gasifikasi batu bara, pembuatan kokas, underground coal gasification (UCG), pencairan batu bara, peningkatan mutu batu bara, pembuatan bricket batu bara, dan coal slurry/coal water mixture.

Adapun, total sumber daya batu bara yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 149 miliar ton dengan cadangan 37,6 miliar ton. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan pemerintah berupaya untuk mengembangkan potensi tersebut melalui hilirisasi batu bara.

"Artinya batu bara ini menjadi energi baru di masa depan kita. Misalkan, underground coal gasification (UCG) bisa diekstraksi gasnya menjadi methanol atau bahan baku industri petrokoimia," ujar Sujatmiko dalam dikusi secara virtual, Selasa (28/7).

Apalagi UU Nomor 3/2020 mewajibkan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan IUP Khusus (IUPK) pada tahap operasi produksi untuk meningkatkan nilai tambah mineral. Pemerintah pun berencana memberikan insentif bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi batu bara.

Selain melalui hilirisasi, Kementerian ESDM bakal mendorong bauran EBT melalui pemanfaatan lahan bekas tambang. Lahan tersebut bisa dijakian tempat pengembangan EBT.

Salah satu contohnya yaitu lubang bekas tambang yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh). "Pak Menteri ESDM mengatakan energy back to energy. Jadi batu bara kita, tambang yang kita pakai, dijadikan listrik, kemudian reklamasinya jadi energi baru terbarukan," ujar dia.

Reporter: Verda Nano Setiawan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...