Efek Pandemi, Pengeboran Blok Andaman III Kembali Mundur
Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh atau BPMA mengatakan pandemi virus corona masih berpengaruh besar pada aktivitas di Blok Andaman III. Pengeboran sumur pertama Rencong IX Blok Andaman III yang ditargetkan dimulai pada kuartal pertama akhirnya terpaksa kembali mundur hingga ke kuartal ketiga 2021.
Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal, Adi Yusfan, mengatakan pandemi berpengaruh besar ke semua sektor bisnis termasuk industri hulu migas. Meski demikian, ia berharap Talisman Andaman B.V (Repsol) selaku operator berkomitmen untuk melaksanakan kegiatannya dengan baik.
Repsol saat ini tengah memproses pengadaan Long Lead Item. Long Lead Item yang dimaksud adalah barang-barang dengan spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan karakteristik sumur. Alat tersebut saat ini dalam proses fabrikasi di Indonesia.
"Jadi sekarang Repsol sedang mempersiapkan beberapa hal terkait pengadaan Long Lead Item dan estimasi tajak sumur di kuartal III 2021," ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (6/1).
Awalnya, proyek pengeboran ini ditargetkan dapat dimulai pada 2019 lalu. Namun gagal, lantaran peralatan yang dipesan dari luar negeri baru dikirim pada Oktober 2020. Kemudian pengeboran kembali mundur hingga virus corona muncul.
Stakeholder Relation Manager Repsol Amir Faisal Jindan mengatakan tengah mengupayakan agar pengeboran dapat terealisasi pada tahun ini. "Pandemi ini menjadi tantangan global dan semua pihak mengalami," ujarnya.
Berdasarkan catatan BPMA, potensi cadangan migas di Blok Andaman III berkisar 3 hingga 4 triliun kaki kubik (TCF) berdasarkan survei seismik yang dilaksanakan Repsol. Blok Andaman III meliputi area seluas 8.440 kilometer persegi.
Blok ini terletak di kedalaman air 1.300 meter dalam kawasan cekungan Sumatera Utara. Andaman III merupakan blok eksplorasi yang dimenangkan Talisman pada lelang wilayah kerja tahun 2009.
Kemudian Repsol mengelola penuh blok migas tersebut setelah mengakuisisi Talisman pada 2015. Pada akhir tahun 2019 Petronas secara resmi mengakuisisi 49 persen hak partisipasi Talisman Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A., di Blok Andaman III. Adapun sisa 51 persen hak partisipasi di blok yang berada di lepas pantai Aceh tersebut tetap dimiliki Repsol.