Investasinya Besar, Tingkat Komponen Lokal Pembangkit Listrik Rendah

Image title
24 Februari 2021, 15:50
tkdn, pln, pembangkit listrik
PLN
Ilustrasi. Realisasi tingkat komponen dalam negeri atau TKDN sektor pembangkit listrik masih rendah.

Realisasi tingkat komponen dalam negeri atau TKDN sektor pembangkit listrik masih rendah. Padahal, investasinya sangat besar.

Direktur Pusat Pengkajian Industri Manufaktur, Informatika dan Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Andhika Prastawa mengatakan sejalan dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan pembangkit dan transmisi akan terus meningkat. 

Namun, industri dalam negeri belum mampu sepenuhnya memasok kebutuhan PLN untuk komponen pembangkit listrik. Contohnya, produksi turbin dan generator yang sampai sekarang belum dapat dikerjakan domestik. “Apalagi untuk pembangkit di atas 100 megawatt (MW),” ujar dia dalam webinar Peran TKDN Ketenagalistrikan dalam Pembangunan Nasional, Rabu (24/2).

Dalam peningkatan TKDN, perlu kerja sama semua pihak. Tahun lalu, PLN dapat memakai komponen dalam negeri sekitar 40,3%. Tapi untuk pembangkit listriknya masih di bawah 30%. "Kalau pembangkitan bisa 40%, maka rata-rata proyek bisa di atas 40%," ucap Andhika. 

Pada tahun ini PLN menyiapkan investasi sebesar Rp 78,9 triliun. Investasi tersebut untuk pembangunan pembangkit listrik, transmisi, dan gardu induk.

Harapannya, realisasi investasi dapat meningkat dibandingkan tahun lalu yang terdampak pandemi Covid-19. Tercatat, investasi PLN di 2020 hanya mencapai Rp 73 triliun. 

Head of Strategic Procurement Planning Division PLN Anang Yahmadi mengatakan perusahaan akan meningkatkan capaian TKDN agar sesuai target. "Lebih susah di pembangkit,” katanya. 

Harapan terbesar ada pada pembangkit bertenaga air (PLTA) dan mikro hidro (PLTMH). “Komponen dalam negerinya banyak,” ujar Anang.

PLN juga akan meningkatkan TKDN di komponen transmisi dan distribusi karena banyak diproduksi dalam negeri. "Kami targetkan peningkatan TKDN naik 2% per tahun," kata dia.

PLN Tambah Kapasitas Pembangkit Jamali

Perusahaan setrum negara pada tahun ini akan menambah kapasitas pembangkit di Jawa, Madura, dan Bali alias Jamali. Penambahannya mencapai 2.500 hingga 3 ribu megawatt (MW).

Direktur Regional PLN Bagian Jawa Madura dan Bali, Haryanto WS mengatakan tahun depan kapasitasnya bakal bertambah lagi sekitar 4 ribu hingga 5 ribu megawatt.

Kondisinya bakal kelebihan pasokan karena konsumsi listrik masih belum membaik di tengah pandemi Covid-19. “Justru akan cenderung over supply. Nah, ini pekerjaan rumah kami untuk meningkatkan permintaannya,” kata Haryanto dalam Webinar Efisiensi Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN (Persero), Selasa (23/2).

Kapasitas pembangkit yang beroperasi di Jamali secara total mencapai 40,1 ribu megawatt. Sedangkan, konsumsi listrik nasional mayoritas atau sebesar 70% berasal dari kawasan ini.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...