Konsumsi BBM Melonjak 29% Selama Periode Mudik Lebaran Tahun Ini
Posko Mudik Idul Fitri 2022 resmi ditutup pada hari ini, Rabu (11/9). Posko yang didirikan selama 17 hari sejak 25 April ini bertugas memantau pasokan dan distribusi energi berupa BBM, LPG, maupun listrik. Posko Mudik yang didirikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas) tersebut mencacat terjadi kenaikan konsumsi BBM sebesar 26% di arus mudik lebaran.
Kenaikan lebih tinggi terjadi pada arus balik lebaran sebesar 29%. "Kenaikan ini jauh di atas prediksi. Kemarin itu di awal, kami prediksikan kenaikan di angka 11%," kata Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam konferensi pers daring pada Rabu (11/5/).
Tren konsumsi BBM pemudik juga dapat terlihat selama periode H+3 hingga H+6 arus balik. Untuk wilayah dengan peningkatan konsumsi tertinggi terjadi di Kabupaten Brebes, dengan peningkatan konsumsi mencapai 813 Kilo Liter (KL) per hari atau meningkat 120% dibandingkan rerata normal yang hanya 368 KL per hari. Wilayah dengan konsumsi tertinggi selanjutnya adalah Kabupaten Kebumen, 678 KL per hari atau naik 119% dibandingkan kondisi normal yakni 309 KL per hari, dan Kabupaten Tegal 743 KL per hari atau naik 102% dibandingkan kondisi normal diangka 366 KL per hari.
Selain Kabupaten Brebes, kenaikan konsumsi BBM juga terjadi di sejumlah wilayah lain seperti Tegal, Kebumen, Batang, Tasikmalaya, Indramayu, Cirebon, dan Pemalang. Wilayah lain di luar Pulau Jawa seperti Lampung, Sumatera Selatan, Jambi dan Sumatera Barat juga mengalami lonjakan konsumsi yang tinggi. Adapun kenaikan komsumsi BBM pada arus mudik terjadi pada H-2 lebaran, sedangkan lonjakan serapan BBM pada arus balik terjadi pada H+3 dan H+5 lebaran.
Walau terjadi lonjakan yang lebih tinggi dari perkiraan di awal, Erika mengatakan pihaknya dapat mengantisipasi kelangkaan BBM saat arus mudik dan arus balik lebaran. Selain konsumsi BBM untuk transportasi darat, BPH Migas mencatat ada kenaikan komsumsi Avtur sebesar 24%. Lonjakan puncak ini terjadi pada arus balik lebaran pada 6 hingga 8 Mei.
"Dari info Kementerian Perhubungan, pergerakan pesawat mencapai rekor tertinggi pada masa Pandemi. Pada 8 Mei ada 1.130 penerbangan dengan 150.000 penunmpang," sambung Erika.
Erika menambahkan, pihaknya juga tak menemukan aduan perihal kelangkaan LPG. Sampai hari ini, pasokan LPG cukup sampai 14 hari ke depan. Hal serupa juga terjadi pada pasokan listrik. Selama masa siaga 25 April hingga 11 Mei, konsumsi listrik terbesar terjadi pada hari pertama Idul Fitri yang jatuh pada 2 Mei dengan 31.000 Mega Watt (MW). Besaran daya tersebut masih bisa ditopang oleh PLN dengan persediaan listrik sebesar 47.000 MW.