Tiga Kebakaran di Awal 2023, Ahok Minta Pertamina Buat Divisi Khusus
Pertamina mengalami tiga kebakaran sejak awal tahun. Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendorong jajaran direksi untuk segera membentuk direktorat khusus.
Direktorat khusus itu akan menaungi keselamatan dan kesehatan kerja atau health, safety, security and environmental (HSSE). Kehaidran unit ini dinilai mendesak seiring kedudukan Pertamina sebagai perusahaan migas terbesar di Indonesia.
"Direktorat khusus sedang mau dibentuk, agar ada budaya HSSE," kata Ahok lewat pesan singkat WhatsApp, Senin (3/4).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memberikan catatan kepada jajaran direksi Pertamina untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam menekan jumlah kecelakaan kerja di sektor hilir migas.
Sebagai Komut, Ahok memiliki kewenangan untuk mengawasi kepengurusan sekaligus memberikan masukan atau evaluasi kepada jajaran direksi Pertamina. "Harus tegas soal HSSE," ujar Ahok.
PT Pertamina menghadapi tiga kebakaran sejak awal tahun, yakni:
1. Kebakaran di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara pada 3 Maret
Kebakaran itu merengut 25 korban jiwa. Kebakaran berasal dari pipa inlet BBM yang lokasinya berdekatan dengan tembok pembatas permukiman warga.
Pipa inlet tersebut merupakan jalur BBM 221 kilometer yang tersambung dari Kilang Balongan Indramayu menuju Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara.
2. Kebakaran kapal tanker MT Kristin di wilayah Pantai Ampenan, perairan barat Pulau Lombok pada 26 Maret
Kapal tanker mulai terbakar sekitar Pukul 14.50 WITA. Kapal ini dilaporkan membawa muatan 5.900 kiloliter (KL) BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Awal mula api diketahui berasal dari forecastle atau mooring deck sisi depan saat kapal hendak melakukan labuh jangkar di perairan Ampenan.
MT Kristin merupakan kapal pengangkut minyak milik PT Hanlyn Jaya Mandiri yang tengah disewa oleh PT Pertamina International Shipping (PIS).
3. Kebakaran kilang Pertamina Refinery Unit II pada 1 April
Kilang itu terletak di Kota Dumai, Riau pada Sabtu (1/4) malam. Kebakaran berasal dari ledakan yang terjadi di kompresor gas Unit 2 11 HCU Area Unit Unibon sekira Pukul 22.45 WIB.
Juru Bicara Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, perseroan akan terus melakukan perbaikan berdasarkan beberapa hal, terutama keselamatan dan kesehatan kerja.
"HSSE akan terus melakukan perbaikan berdasarkan beberapa hal, yaiitu tolok ukur dengan perusahaan sejenis. Dengan adanya teknologi dan peraturan terbaru, dan jika terjadi insiden untuk dibuatkan semacam pelajaran," ujar Fadjar.