Lelang Tiga WK Migas, ESDM Siapkan Ragam Insentif Untuk Tarik Investor
Kementerian ESDM mengumumkan penawaran atau lelang kepada tiga wilayah kerja (WK) migas pada periode tahap I tahun 2023. Tiga WK migas tersebut yakni WK Akia, WK Beluga, dan WK Bengara I.
Direktur Jenderal Migas, Tutuka Ariadji, menjabarkan WK Akia berlokasi di lepas pantai (offshore) Kalimantan Utara dengan perkiraan sumber daya sebesar 2 miliar barel (BBO) minyak dan perkiraan sumber daya 9 triliun kaki kubis (TCF) gas.
Blok migas yang memiliki luas 8.394,05 kilometer (km) persegi itu ditawarkan secara langsung melalui kontrak cost recovery dengan pembagian atau split 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas. Adapun cost recovery adalah penggantian biaya operasi hulu migas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
"Minimum komitem pasti untuk WK Akia adalah studi G&G, dan akuisisi dan processing seismik 3D 750 km persegi," kata Tutuka dalam pengumumam penawaran WK Migas Tahap I Tahun 2023 yang dilaksanakan secara daring pada Senin (10/4).
Selanjutnya ada WK Beluga yang berlokasi di lepas pantai Natuna Barat. WK penawaran langsung ini ditaksir memiliki potensi sumber daya sebesar 360 juta barel minyak (MMBO) dan 50 miliar kaki kubik (BCF) gas dengan luas wilayah 8.472,44 km persegi.
Pemerintah mematok minimum komitmen pasti untuk WK Beluga adalah studi G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi. "WK ini ditawarkan menggunakan kontrak bagi hasil cost recovery dengan split 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas," ujar Tutuka.
Kementerian ESDM juga mengadakan lelang untuk WK Bengara I yang lokasinya terletak di daratan (onshore) Kalimantan Utara. WK dengan luas wilayah 922,17 km persegi memiliki perkiraan potensi sumber daya sebesar 91 juta barel setara minyak dan gas bumi (MMBOE).
Minimun komitem pasti untuk WK Benggara I adalah studi G&G dan pengebroan 1 sumur eksplorasi. WK Benggara I dilelang lewat penawaran langsung tanpa studi bersama. "WK ini ditawarkan dengan skema kontrak bagi hasil cost recovery dengan split 60:40 untuk minyak dan 55:45 untuk gas," kata Tutuka.
Pemerintah membuka penawaran langsung untuk WK Akia dan Beluga sejak 10 April dengan batas waktu penyampaian dokumen lelang pada 9 Mei. Termin serupa juga berlaku pada penawaran langsung tanpa studi bersama untuk WK Bengara I.
Untuk menarik calon investor, pemerintah menetapkan sejumlah insentif bagi para perusahaan migas yang bersedia mengelola tiga WK tersebut. Stimulus yang diberikan berupa bonus tanda tangan yang bersifat penawaran terbuka atau open bid.
Kemudian DMO price sebesar 100% ICP hingga tidak ada kewajiban untuk mengembalikan sebagian WK selama 3 tahun pertama. "Dan tidak ada cost ceiling untuk cost recovery dan kemudahan untuk mengakses data melalui mekanisme keanggotaan," ujar Tutuka.
Selain itu, kontraktor juga akan mendapatkan fasilitas perpajakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kontaktor juga dapat mengajukan insentif yang diperlukan apabila pihak kontraktor menemui kendala keekonomian untuk pengembangan lapangan.
"Pemerintah terus melakukan perbaikan dan sistem pengelolaan migas sehingga dapat meningkatkan keyakinan dan ketertarikan investor untuk melakukan investasi," kata Tutuka.
