Honeywell Incar Pasar Teknologi CCUS di Indonesia
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Honeywell, mengincar potensi pasar teknologi penangkapan karbon alias CCUS di Indonesia.
Simon Reitmaier, Director Sustainable Technology Solution, mengatakan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) terutama diperlukan oleh industri padat emisi seperti semen, baja, dan hulu migas. Penangkapan karbon akan memungkinkan industri-industri tersebut memangkas emisi mereka.
Simon menjelaskan CCUS sebenarnya bukan teknologi baru. Instalasinya sudah dimulai sejak beberapa dekade lalu, dengan Amerika Serikat saat ini sebagai pengguna terbesar. Namun, beberapa tahun terakhir efisiensi penangkapan karbon dan nilai investasinya semakin menurun.
“Saya tidak bisa bilang berapa pasti investasinya, tetapi tren di global CCUS ini kian diminati,” katanya kepada Katadata.
Simon menuturkan Honeywell memiliki beberapa portofolio penangkapan karbon di beberapa negara di Amerika Serikat dan Australia. Ia mengklaim secara keseluruhan penangkapan karbon milik Honeywell bisa mengurung 40 juta ton CO2 per tahun atau setara dengan emisi 8,6 juta mobil.
Menurut Simon, implementasi CCUS memerlukan dukungan pemerintah melalui serangkaian kebijakan dan insentif. Ia mencontohkan di Amerika Serikat, perusahaan yang menangkap dan menyimpan karbonnya memperoleh US$ 85 per ton CO2 dalam bentuk pengurangan pajak.
“Kalau CO2-nya diinjeksi ke tanah kemudian dimanfaatkan untuk produksi migas, pengurangan pajaknya sebanyak US$ 65 per ton,” ujarnya.
Sementara itu, Executive Advisor Kepala SKK Migas Luky Yusgiantoro mengatakan Kementerian ESDM telah menerbitkan Permen No.3/2023 tentang CCUS di industri migas. Namun, Luky menyebut beleid ini hanya berlaku untuk Wilayah Kerja (WK) hulu migas. Menurutnya, masih diperlukan instrumen kebijakan lain guna mendorong implementasi CCUS.
Luky menuturkan salah satu kebijakan yang akan terbit berupa Peraturan Presiden (Perpres) CCUS yang akan menyasar non-WK. “Saat ini masih digodok di Kemenko Marves,” ujarnya kepada Katadata, seusai diskusi CCUS yang digelar Honeywell (25/7).
Selain berupa Perpres, kebijakan CCUS juga akan diakomodir dalam revisi Undang-Undang Migas. Luky menyebut draf Migas versi terakhir memasukkan CCUS sebagai bagian dari teknologi di hulu migas.