Program BPBL Sasar 2.000 Rumah Tangga di Riau Tahun 2023
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berkoordinasi dan bekerja sama mewujudkan energi berkeadilan. Hal ini dilakukan melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Program ini merupakan salah satu upaya untuk mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen.
BPBL memungkinkan pembangunan jaringan listrik gratis yang menjangkau seluruh daerah di Indonesia, termasuk di kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Pada 2022, terdapat 80.183 rumah tangga penerima manfaat BPBL dari total target 80.000 rumah tangga. Setahun berikutnya, ada 125.000 rumah tangga penerima manfaat BPBL.
Khusus di Provinsi Riau, angka tersebut dialokasikan untuk 2.000 rumah tangga tahun ini.
Dalam acara peresmian dan penyalaan pertama BPBL di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, pada Jumat (16/6), Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Nugroho mengatakan realisasi penerima BPBL di Riau sendiri tahun lalu sebanyak 980 rumah tangga.
“Dan, untuk Kabupaten Kampar telah tersambung sebanyak 169 sambungan rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan,” ujarnya dalam siaran pers, dikutip Kamis (31/8).
Acara peresmian dan penyalaan tersebut turut dihadiri Anggota Komisi VII DPR, Nurzahedi. Ia menyampaikan, ketersediaan listrik akan memberi dampak positif untuk bidang perekonomian, pendidikan, dan lingkungan sosial di kawasan tempat tinggal penerima bantuan.
“Semoga tujuan kita bersama untuk merealisasikan target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” ucap Nurzahedi.
Sementara itu, Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN (Persero) Ririn Rachmawardini menegaskan berkomitmen perseroan meratakan listrik bagi masyarakat. Menurutnya, Program BPBL sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
“Program BPBL ini merupakan keseriusan PLN dalam melaksanakan mandat yang diberikan pemerintah dalam program penanganan kemiskinan ekstrim,” kata Ririn.
Terima Kasih dari Penerima BPBL
Syamsudin, warga Desa Tanjung Bungo, bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Selama bertahun-tahun, pria 72 tahun itu menyalur listrik dari kantor kepala desa.
“Alhamdulillah dapat bantuan pasang listrik gratis dari pemerintah. Biasanya, minta listrik dari kelurahan, sekarang punya sendiri,” tuturnya.
Senada, Asrul pun merasakan manfaat bantuan jaringan listrik. Pria yang tinggal tak jauh dari rumah Syamsudin itu juga terbiasa menyalur listrik dari kantor desa sejak rumahnya dibangun. “Bersyukur dapat bantuan pasang listrik gratis, jadi bisa mengontrol pemakaian listrik sendiri,” ujarnya.