ESDM Tagih Revisi Pengembangan Blok Masela Selesai Bulan Ini

Muhamad Fajar Riyandanu
5 Oktober 2023, 21:39
ESDM Tagih Revisi Pengembangan Blok Masela Selesai Bulan Ini
Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan dokumen revisi rencana pengembangan lapangan atau plan of development (PoD) proyek LNG Abadi Blok Masela akan diserahkan ke SKK Migas paling lambat Oktober tahun ini.

Penyerahan revisi PoD itu bakal diajukan oleh operator Blok Masela, yakni Inpex Corporation bersama dengan konsorsium PT Pertamina dan Petronas. "Mereka sedang menyiapkan, mudah-mudahan bulan ini sudah bisa submit ke SKK Migas," kata Arifin, di Istana Merdeka pada Kamis (5/10).

Revisi PoD itu nantinya akan mengubah ketentuan yang disepakati antara pemerintah dan Inpex serta Shell sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela pada 2019. Arifin mengatakan, poin utama dalam revisi PoD itu mencakup pengadaan teknologi carbon capture storage alias CCS pada pengembangan LNG Blok Masela.

Kementerian ESDM pernah menaksir adanya tambahan fasilitas CCS di Proyek LNG Masela berdampak pada biaya proyek yang membengkak sebesar US$ 1,4 miliar atau Rp 21 triliun. Meski memerlukan tambahan investasi yang besar, Arifin menilai proyek LNG Masela masih berada di skala ekonomis.

Pernyataan itu merujuk pada cadangan gas sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF) yang tersimpan di perut bumi Masela. Ladang gas yang terletak di Kepulauan Tanimbar, Maluku itu mengandung sumber daya gas hingga 27,9 juta kaki kubik (TCF), dengan estimasi produksi sekira 9,5 juta ton LNG per tahun dan 35.000 barel kondensat per hari. “CCS itu yang paling utama, memang harus ada special effort untuk percepatan proyeknya,” ujar Arifin.

Pemerintah sebelumnya mengkaji penambahan anggota konsorsium pengelola proyek LNG Blok Masela untuk mengejar target onstream paling lambat 1 Januari 2030.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan konsorsium melaporkan pengembangan Blok Masela terbilang rumit. Anggota konsorsium yang dimaksud terdiri dari PT Pertamina, Pertronas dan Inpex Corporation.

"Kemarin mereka punya kajian, kompleksitas lapangan ini membutuhkan kompetensi yang khusus supaya lapangan ini bisa digarap sebisa mungkin dengan aman," kata Arifin kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (1/9).

Wacana serupa juga digaungkan oleh Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati. Dia mengatakan perseroan membuka potensi pihak lain untuk masuk ke dalam konsorisum pengembang Blok Masela. Hal ini mengacu pada struktur lapangan yang kompleks sehingga membutuhkan kerja sama lebih agar pengangkutan migas dapat berjalan optimal.

"Tidak menutup kemungkinan pihak lain masuk yang tentu akan melengkapi kompetensi kami," ujar Nicke saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Rabu (30/8).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...