ESDM: Proyek Tangguh Train III Mulai Produksi Akhir November 2023
Kementerian ESDM menyatakan proyek Tangguh Train III di Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, berpotensi menjalankan produksi pertama alias first drop pada akhir November 2023.
Target tersebut disepakati saat rapat terbatas atau ratas kabinet terkait strategi percepatan penyelesaian PSN di Istana Merdeka pada Kamis (5/10). "Yang mau diresmikan itu Tangguh III LNG, nanti November akhir sudah produksi," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui wartawan usai ratas.
Selain Arifin, beberapa pejabat negara yang terpantau hadir dalam rapat terbatas itu yakni, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Proyek LNG Tangguh Train III yang dijalankan oleh BP itu memiliki kapasitas produksi 3,8 metrik ton per tahun dan akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. Hal ini termasuk untuk kebutuhan pembangkit listrik PT PLN.
Adapun pengembangan proyek tersebut mengacu pada persetujuan POD II dengan nilai investasi dapat mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 159 triliun.
First drop proyek Tangguh Train III sudah beberapa kali mengalami keterlambatan. Proyek itu awalnya ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2021. Target itu kemudian diundur menjadi Maret 2023, kemudian kembali mundur pada pertengahan September.
SKK Migas memperkirakan potensi besaran nilai penalti yang harus ditanggung oleh BP Indonesia, imbas penundaan masa operasi komersial Proyek LNG Tangguh Train III, mencapai US$ 400 juta atau setara Rp 5,9 triliun. Pengenaan denda berawal dari penundaan kontrak pembelian gas karena Pandemi Covid-19.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi menjelaskan, beban asli yang harus ditanggung oleh BP mencapai US$ 700 juta. Tanggungan itu berhasil disusutkan sebesar US$ 300, menyusul langkah perusahaan yang menjadwal ulang kontrak pembelian gas dengan sejumlah pembeli potensial.
Pengembangan proyek Tangguh Train III disebut juga meliputi implementasi konsep enhanced gas recovery (EGR) dengan menginjeksikan gas CO2 yang berasal dari tiga train LNG melalui teknologi penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon (CCUS) di Lapangan Ubadari pada 2026.
Adapun proyek CCUS di Lapangan Ubadari sudah mencapai tahap persetujuan rencana pengembangan. Proyek tersebut saat ini sedang memasuki tahap implementasi. Penggunan CCUS punya kemampuan untuk menjalankan pengurasan minyak dan gas tahap lanjut dari hasil injeksi CO2 ke lapangan migas.