Harga Minyak Melonjak Imbas Konflik Israel - Palestina
Harga minyak mentah melonjak setelah konflik Israel - Palestina memanas. Pecahnya konflik militer timur tengah juga diprediksi akan membuat para gubernur bank sentral akan mempertibangkan tren inflasi baru.
Minyak mentah berjangka Brent melonjak sebanyak 4,1% hingga mencapai level tertinggi US$ 88,15 per barel di awal perdagangan Asia pada Senin (9/10). Harga minyak tersebut naik dari harga penutupan perdagangan akhir pekan lalu senilai US$ 84,58.
"Meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah akan mendukung harga minyak. Volatilitas yang lebih tinggi dapat diperkirakan terjadi" kata analis dari ANZ Bank seperti dikutip dari Reuters, Senin (9/10).
Serangan tersebut mendapat kecaman dari negara-negara Barat namun secara terbuka dipuji oleh Iran dan Hizbullah yang dikenal sebagai sekutu Iran di Lebanon. Perhatian pasar beralih pada kemungkinan keterlibatan Iran dalam serangan tersebut, yang telah dituduhkan oleh pihak berwenang Israel. Kondisi ini berpotensi mengurangi pasokan minyak global dari Iran berkurang.
"Pengurangan pasokan minyak secara berkelanjutan bisa berdampak pada pasar minyak," kata Vivek Dhar, analis di Commonwealth Bank of Australia.
Menambah Risiko Ekonomi
Dikutip dari Reuters, konflik Israel - Palestina dikhawatirkan bisa berdampak pada ekonomi global. Namun, dampak konflik timur tengah akan tergantung pada berapa lama dan seberapa intens perseteruan berlangsung.
“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa dampaknya, meskipun pasar minyak dan ekuitas mungkin akan terkena dampak langsung", kata Agustin Carstens, manajer umum Bank for International Settlements, dalam presentasi di depan National Association for Business Economics seperti dikutip dari Reuters, Senin (10/9).
Perang ini diperkirakan akan membuat ketidakpastian ekonomi baru. Pengambil kebijakan akan cenderung wait and see dalam menentukan keputusan. “Sumber ketidakpastian ekonomi apa pun akan menunda pengambilan keputusan, meningkatkan premi risiko, dan terutama mengingat wilayah tersebut,” kata Carl Tannenbaum, kepala ekonom Northern
Serangan Hamas yang dibalas Israel menyebabkan konflik timur tengah memanas. Dikutip dari Reuters, setidaknya 700 warga Israel tewas dan puluhan lainnya diculik ketika pejuang Hamas menyerbu melintasi perbatasan pada hari Minggu (8/10). Sementara lebih dari 400 warga Gaza tewas dalam serangan balasan yang dilancarkan Israel.