Pemerintah Akan Pangkas Distribusi Demi Tekan Harga Elpiji 3 Kg
Pemerintah berencana untuk memangkas rantai suplai atau suplai chain pada distribusi elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi. Hal tersebut ditujukan untuk menekan harga elpiji melon di daerah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tingginya harga eceran elpiji 3 kg di sejumlah daerah disebabkan oleh rantai distribusi yang panjang. Makin panjang alur distribusi, harga elpiji bersubsidi akan makin tinggi.
Nantinya, penyaluran elpiji 3 kg bakal dipangkas mengikuti manajemen distribusi pupuk bersubsidi untuk petani. Alur distribusi pupuk bersubsidi pada umumnya berangkat dari produsen, gudang provinsi, gudang kabupaten dan kios sebagai tingkat pengecer.
"Menteri ESDM minta dievaluasi agar bisa diperpendek. Kalau dibandingkan industri pupuk, jalur distribusi elpiji 3 kg lebih panjang," kata Airlangga di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (12/10).
Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan telah ada rencana untuk mengubah model distribusi elpiji 3 kg melalui Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Kepdirjen) Kementerian ESDM Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023.
Aturan yang terbit pada 28 Februari 2023 itu mendorong masyarakat untuk segera mendaftarkan diri ke basis data subsiditepat.mypertamina.id untuk memperoleh akses pembelian elpiji 3 kilogram (kg) di agen atau pangkalan resmi.
Lewat aturan tersebut, pemerintah resmi melaksanakan seleksi konsumen dan mengetatkan distribusi gas elpiji 3 kg mulai 1 Januari 2024. Nantinya, penerima jatah atau calon pembeli elpiji 3 kg bersubsidi dibatasi hanya untuk warga yang telah terdaftar ke dalam basis data subsiditepat.mypertamina.id.
Pendistribusian elpiji 3 kg hanya akan disalurkan kepada calon pembeli yang sesuai dengan identitas diri data Kartu Identitas Penduduk (KTP). Basis data subsiditepat.mypertamina.id akan terintegrasi dengan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Harapannya, penyaluran elpiji 3 kg dapat lebih tepat sasaran kepada sektor rumah tangga kurang mampu usaha mikro, nelayan dan petani. Arifin menghitung target penerima elpiji 3 kg bersubsidi mencapai 60 juta penerima.
Sebelumnya, Kementerian ESDM tengah merumuskan regulasi untuk menentukan besaran harga eceran tertinggi atau HET elpiji 3 kg. Pembahasan HET untuk mengatasi penyaluran elpiji melon yang kerap melebihi kuota tahunan.
"Pemerintah juga ingin agar harganya bisa wajar untuk diterima pada masyarakat," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM pada Jumat (16/6).