OPEC+ Tunda Rapat Kebijakan Produksi, Harga Minyak Turun Lebih 1%

Happy Fajrian
23 November 2023, 14:34
harga minyak, opec
Dok. Chevron
Rig pengeboran migas.

Harga minyak turun lebih dari 1% pada Kamis (23/11) setelah OPEC+ menunda pertemuan yang akan membahas kebijakan produksi. Kartel minyak global ini disebut mempertimbangkan untuk memperpanjang masa pengurangan pasokan hingga ke 2024.

Minyak mentah Brent turun US$ 1,02 atau 1,2% menjadi US$ 80,94 per barel setelah pada sehari sebelumnya, Rabu (22/11) merosot hingga 4%. Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 87 sen atau 1,1% menjadi US$ 76,23 setelah sebelumnya terkoreksi hingga 5%.

Berlanjutnya koreksi harga minyak terjadi setelah OPEC dan sekuturnya termasuk Rusia, atau lebih dikenal dengan OPEC+, menunda pertemuan tingkat menteri pada akhir November ini, di mana mereka diperkirakan akan membahas pengurangan produksi minyak.

“Para produsen kesulitan untuk menyepakati tingkat produksi dan kemungkinan pengurangan menjelang pertemuan yang semula ditetapkan pada 26 November,” kata sumber OPEC+ seperti dikutip Reuters.

Namun, tiga sumber OPEC+ lainnya mengatakan hal ini terkait dengan negara-negara Afrika, yang merupakan produsen kecil dalam kelompok tersebut, sehingga mengurangi kekhawatiran investor.

Para analis mengatakan bahwa Angola, Kongo, dan Nigeria berupaya untuk meningkatkan kuota pasokan tahun 2024 mereka di atas tingkat sementara yang disepakati pada pertemuan OPEC+ bulan Juni.

“Pada pertemuan itu, OPEC memutuskan untuk meningkatkan kuota UEA dengan mengurangi target untuk negara-negara Afrika yang kinerjanya di bawah jumlah produksi yang dibutuhkan,” kata Helima Croft, analis di RBC Capital Markets.

Angola dan Kongo telah memproduksi minyak di bawah target produksi mereka pada tahun 2024, sementara Nigeria mampu meningkatkan produksi di atas target karena membaiknya situasi keamanan di Delta Niger yang kaya minyak.

“Kami pikir Nigeria dapat diredakan karena kepemimpinannya menghargai keanggotaan OPEC yang telah lama ada dan meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi. Namun, mungkin akan lebih sulit untuk menjembatani kesenjangan dengan Angola yang telah menjadi anggota kelompok produsen yang lebih murung sejak bergabung dengan Nigeria pada 2007,” kata Croft dari RBC.

“Ketidaksepakatan antar anggota kemungkinan akan meningkatkan volatilitas pasar selama seminggu ke depan,” kata analis ING Bank dalam sebuah catatan.

Pertanyaan mengenai pasokan OPEC+ muncul ketika data menunjukkan stok minyak mentah AS melonjak 8,7 juta barel pada minggu lalu, jauh lebih besar dari perkiraan para analis sebanyak 1,16 juta barel.

Sementara itu, sekitar 3% produksi minyak mentah di Teluk Meksiko, atau sekitar 61.165 barel produksi harian, terhenti karena kebocoran pipa bawah air.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...