Putin Bertemu Pangeran MBS, Bahas Produksi Minyak Hingga Timur Tengah

Happy Fajrian
6 Desember 2023, 18:54
vladimir putin, mohammed bin salman, mbs, produksi minyak, perang timur tengah, perang rusia ukraina
123rf.com
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk membahas berbagai isu mulai produksi minyak OPEC hingga perang Timur Tengah dan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) hari ini, Rabu (6/12). Keduanya akan membahas produksi minyak OPEC+ hingga perang di Jalur Gaza dan Ukraina.

Pertemuan Putin dengan pangeran MBS terjadi setelah harga minyak turun meskipun ada janji dari OPEC+, yang merupakan kelompok Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, untuk mengurangi produksi lebih lanjut.

Hari ini Putin dilaporkan telah tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan. Dia kemudian dijadwalkan melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk pertemuan tatap muka pertamanya dengan MBS sejak Oktober 2019.

Kremlin mengatakan mereka akan membahas kerja sama energi. “Koordinasi erat Rusia-Saudi dalam format ini adalah jaminan yang dapat diandalkan untuk mempertahankan situasi yang stabil dan dapat diprediksi di pasar minyak global,” kata Kremlin seperti dikutip Reuters, Rabu (6/12).

Kunjungan terakhir pemimpin Kremlin ke wilayah tersebut adalah pada Juli 2022, ketika ia bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei di Iran.

Belum jelas apa yang ingin dibicarakan Putin, yang jarang meninggalkan Rusia sejak awal perang Ukraina, dengan putra mahkota eksportir minyak terbesar dunia, hanya beberapa hari setelah perselisihan menunda pertemuan penting OPEC+.

Baik MBS maupun Putin menginginkan dan membutuhkan harga minyak yang tinggi, yang merupakan sumber perekonomian mereka. OPEC+ bulan lalu menunda pertemuannya beberapa hari karena ketidaksepakatan mengenai tingkat produksi oleh beberapa anggota.

Menteri Energi Saudi mengatakan OPEC+ juga menginginkan lebih banyak jaminan dari Moskow bahwa mereka akan memenuhi janjinya untuk mengurangi ekspor bahan bakar.

Hubungan antara Saudi dan Rusia di OPEC+ terkadang tidak mudah dan kesepakatan mengenai pengurangan produksi hampir gagal pada bulan Maret 2020, ketika pasar sudah terguncang oleh timbulnya pandemi COVID.

Namun kedua negara berhasil memperbaiki hubungan mereka dalam beberapa minggu dan OPEC+ setuju untuk memangkas hampir 10% permintaan minyak global, untuk menopang pasar minyak.

Perang Timur Tengah

Mereka juga akan membahas perang antara Israel dan militan Hamas, situasi di Suriah dan Yaman, dan isu-isu yang lebih luas seperti memastikan stabilitas di Teluk, kata Kremlin. Seorang ajudan Kremlin mengatakan Ukraina juga akan dibahas.

Sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober, Putin menganggap konflik tersebut sebagai kegagalan kebijakan AS di Timur Tengah dan telah membina hubungan dengan sekutu Arab dan Iran, serta dengan Hamas.

Ketika Rusia melakukan intervensi dalam Perang Saudara Suriah pada tahun 2015, hal ini membantu menyeimbangkan kepentingan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, memastikan kelangsungan hidup pemimpin Suriah tersebut meskipun ada tuntutan Barat agar ia digulingkan.

“Kremlin berusaha membangun perilakunya dengan mempertimbangkan pendapat para pemain utama di kawasan ini – Arab Saudi, UEA, dan Iran, yang tidak hanya menjadi pengamat, namun juga, dalam arti tertentu, merupakan partisipan dalam situasi tersebut,” Andrey Kortunov dari wadah pemikir Dewan Urusan Internasional Rusia kepada surat kabar Vedomosti.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...