Indonesia Timur Berpotensi Besar Penuhi Target Produksi Migas 2030

Lona Olavia
22 Desember 2023, 22:15
Indonesia Timur Berpotensi Besar Penuhi Target Produksi Migas 2030
Katadata/Lona Olavia
Arar Marine Terminal Petrogas (Basin) Ltd, Sorong, Papua Barat.

Pemerintah menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2030.

Untuk mewujudkannya, kawasan Indonesia timur menjadi salah satu wilayah yang diandalkan untuk berkontribusi besar dalam pemenuhan target produksi minyak dan gas bumi (migas) tersebut. 

Apalagi, target tersebut perlu diakui sangat menantang dan berat lantaran sebagian besar lapangan migas sudah mature sehingga produksinya turun secara alamiah. Namun di sisi lain, penemuan-penemuan besar sumber migas banyak didapatkan di Indonesia timur.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), Galih W Agusetiawan mengatakan bahwa pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam memproduksi migas.

Galih menyebut, hingga saat ini, wilayah Papua dan Maluku berkontribusi sekitar 2% untuk produksi minyak dari total produski nasional. Sementara untuk gas bumi sekitar 20% dari total produksi nasional.

Ia menambahkan bahwa kawasan Indonesia Timur memiliki potensi yang besar untuk memenuhi target produksi migas 2030. Sebab di kawasan ini terdapat 16 Wilayah Kerja (WK) migas dari total 171 WK di Indonesia. 

Menurutnya, dari sebanyak 16 WK migas tersebut, wilayah Pamalu memiliki potensi migas terbesar dibanding wilayah lainnya. Adapun dari 66,7% Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor hulu migas di wilayah Indonesia timur, sebanyak 50% berada di Papua Barat dan 16,7% di Maluku.

“Kami berharap melihat potensi tersebut, investor migas akan tertarik untuk mengeksplor hulu migas di kawasan Indonesia timur,” ujarnya dalam kegiatan Kampanye Media Indonesia Timur, dikutip Jumat (22/12).

Meski demikian, Galih mengakui adanya tantangan dalam upaya meningkatkan produksi migas di kawasan Indonesia timur, yaitu perizinan yang belum satu pintu dan infrastruktur yang belum memadai. Untuk itu, pihaknya terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mencari solusi terbaik agar investor migas bersedia untuk mengeksplor wilayah Indonesia timur. 

Sementara Sekretaris SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, kawasan Indonesia timur merupakan tumpuan harapan bagi industri hulu migas Tanah Air dalam mencapai target produksi migas 2030. Yaitu 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...