SKK Migas mengungkapkan bahwa perusahaan migas asal Australia, Woodside Energy, tertarik untuk mengelola Lapangan Buton yang disebut memiliki potensi minyak 5 miliar barel.
SKK Migas menilai lapangan-lapangan di wilayah Indonesia barat tidak semuanya sudah mature, namun masih ada potensi yang bisa digali seiring adanya temuan besar di Blok South Andaman.
SKK Migas mengungkapkan sudah banyak perusahaan yang tertarik, termasuk perusahaan dari AS, untuk mengelola WK Akimeugah di Papua, namun terkendala lokasinya yang berada di Taman Nasional Lorentz.
SKK Migas menargetkan investasi migas tahun ini mencapai US$ 17,7 miliar, naik 29% dibandingkan 2023 US$ 13,7 miliar. Sekitar 40% target tersebut akan dipenuhi dari KKKS asing seperti Eni, Exxon, BP.
Menurut kajian SKK Migas, tiga cekungan di wilayah Indonesia Barat masih menyimpan potensi migas yang sangat besar hingga puluhan miliar barel setara minyak.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman menyambut usulan penggantian bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite ke kualitas yang lebih baik, dalam hal ini Pertamax.