Kementerian ESDM Sebut Sejumlah Wilayah Defisit Listrik saat Nataru
Defisit listrik terjadi saat momen natal dan tahun baru 2024 (nataru). Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan kondisi ini berlangsung tidak lama.
“Ada beberapa kondisi salah satunya terjadi gangguan di pembangkit, pengaruh musim panas berkepanjangan sehingga PLTA di Poso tidak maksimal, kemudian pengaruh intermitensi PLTS dan Tenaga Bayu hingga gangguan petir untuk transmisi,” kata Ida dalam konferensi pers penutupan posko penjagaan nataru sektor ESDM di Jakarta pada Senin (8/1).
Menurut Ida, daerah yang mengalami kondisi defisit ini terdapat di Poso Sulawesi Tengah, Jayapura Papua, dan Tarakan Kalimantan Utara. Meski alami defisit listrik, secara keseluruhan pasokan listrik saat nataru aman dan saat ini sudah kembali normal meskipun tetap ada kesiagaan di beberapa daerah.
“PLTA di Poso sekarang sudah normal. Hari ini jam per tiga sore, masih ada listrik yang defisit di Tarakan dan siaga di Jayapura,” ujar Ida.
Executive Vice President Transmisi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Erwin Ansori, mengatakan defisit listrik di Tarakan disebabkan beban puncak yang melampaui daya pasokan listrik.
“Di Tarakan sekarang jumlah pasokan 43 megawatt (MW). Sebetulnya di sana sistemnya tidak begitu besar per hari ini. Namun, memiliki beban puncak mencapai 46 MW sehingga kami ada defisit 3,5 MW,” ucap Erwin.
Sementara status siaga listrik di Jayapura disebabkan daya mampu pasokan listrik berada di angka 95,7 MW, namun memiliki beban puncak 87,40 MW.
Kondisi BBM
Selain kondisi kelistrikan, otoritas juga menyampaikan kondisi penyaluran BBM. Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan penyaluran BBM secara umum dalam kondisi aman.
BPH Migas merinci penyaluran BBM tertinggi secara nasional untuk arus mudik terjadi pada 23 Desember 2023, dengan kenaikan konsumsi BBM jenis gasoline atau bensin 15,73% dari kondisi normal.
Sementara konsumsi gasoline untuk arus balik I naik 8,56% di atas kondisi normal pada 26 Desember 2023. Kemudian untuk arus balik II pada 3 Januari 2024, konsumsi gasoline naik 9,14% dari kondisi normal.
Adapun penyaluran selama periode Posko Nataru 2023/2024 dibandingkan rata-rata penyaluran normal untuk gasoline naik sebesar 4,5% dan avtur naik sebesar 1,8%, sedangkan gasoil atau solar turun sebesar 3,9%.