OPEC Ramal Permintaan Minyak Bangkit Tahun ini, Tumbuh 2,25 Juta Bph

Happy Fajrian
18 Januari 2024, 17:02
opec, permintaan minyak, harga minyak
Dok. Chevron
Permintaan minyak diramal bangkit tahun ini, tumbuh 2,25 juta barel per hari (bph).
Button AI Summarize

OPEC memprediksi pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat tahun ini. Bangkitnya permintaan akan berlanjut ke 2025, yang dipimpin oleh Cina dan Timur Tengah.

Bahkan OPEC memperkirakan permintaan dan konsumsi minyak akan terus meningkat selama dua dekade ke depan, berbeda dengan pandangan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) yang memperkirakan konsumsi akan memuncak pada 2030, kemudian terus turun.

Proyeksi IEA dipengaruhi oleh terus berkembangnya energi baru terbarukan yang lebih bersih, dan sejumlah negara di dunia mulai meninggalkan bahan bakar fosil.

Dalam laporan bulanannya OPEC menyebutkan permintaan minyak dunia akan meningkat 1,85 juta barel per hari (bph) pada 2025 menjadi 106,21 juta bph. Sedangkan untuk tahun ini OPEC memperkirakan pertumbuhan permintaan sebesar 2,25 juta bph.

Namun, harga minyak mengawali tahun ini dengan lemah karena ketidakpastian di pasar mengenai permintaan telah mengimbangi dampak babak baru pengurangan pasokan oleh OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+.

Minyak mentah Brent pada hari Rabu (17/1) diperdagangkan sekitar US$ 77 per barel, turun hampir 2% dibandingkan sesi perdagangan sehari sebelumnya.

OPEC mengeluarkan proyeksinya ini bersamaan dengan pernyataan Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais bahwa permintaan minyak mendekati puncaknya. Ia juga mengulangi seruannya kepada anggota-anggota OPEC untuk melanjutkan investasi industri minyak.

“Yang jelas adalah puncak permintaan minyak tidak muncul dalam perkiraan jangka pendek dan menengah yang dapat diandalkan dan kuat,” katanya. “Merupakan sebuah tantangan untuk melihat puncak permintaan minyak pada akhir dekade ini, hanya enam tahun lagi.”

Pada tahun 2025, OPEC mengantisipasi peningkatan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8% dari 2,6% tahun ini yang sebagian disebabkan oleh penurunan suku bunga. Cina , Timur Tengah dan India akan mendorong peningkatan konsumsi minyak, kata OPEC.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...