SKK Migas Targetkan Investasi Eksplorasi Naik 100%, Sasar 50 Sumur
SKK Migas menargetkan investasi eksplorasi mencapai US$ 1,8 miliar pada 2024 atau sekitar Rp 28 triliun pada 2024. Angka ini mencapai dua kali lipat dari jumlah realisasi investasi eksplorasi 2023 sebanyak US$ 0,9 miliar.
Target ini dipatok setelah adanya kesepakatan dalam work, program & budget (WP&B), bersama para kontraktor atau KKKS dimana
Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Benny Lubiantara, mengatakan target eksplorasi telah bergeser sejak 2023 dengan prospek yang semakin besar yaitu di rentang 100 hingga 500 juta setara minyak (MMBOE).
“Untuk 2024, prospek yang ditargetkan lebih besar lagi yaitu diatas 500 MMBOE, sehingga pemboran sumur eksplorasi di tahun ini akan berada di area-area baru maupun laut dalam”, kata Benny dalam siaran resmi yang dikutip pada Senin (22/1).
Benny mengatakan, target investasi eksplorasi sebesar US$ 1,8 miliar diperuntukkan bagi pemboran 50 sumur eksplorasi. Jumlah itu meningkat meningkat sekitar 31% dari realisasi pemboran sumur eksplorasi 2023 yang sebanyak 38 sumur.
Kinerja pemboran sumur eksplorasi terus meningkat dalam empat tahun terakhir. Pada 2020, jumlah pemboran sumur eksplorasi sebanyak 28 sumur. Sementara di 2023, jumlahnya meningkat mencapai 38 sumur.
“Kami bersyukur pada 2023 berhasil mendapatkan total penemuan sumber daya sebesar 1.711,77 MMBOE atau yang terbesar selama 23 tahun terakhir atau sejak penemuan di lapangan Abadi pada 2000”, ujar Benny (19/1).
Benny juga menyampaikan investasi eksplorasi terus meningkat dengan adanya penemuan big fish-giant dan laut dalam. Dia menekankan bahwa aktivitas dan investasi eksplorasi akan lebih ditingkatkan pada 2024.
“Selain investasi yang masif, untuk mendapatkan giant discovery, maka target eksplorasi harus shifting dari small-medium ke medium-large”, ucapnya.
Benny mengatakan, potensi hulu migas saat ini ada di laut dalam. Oleh sebab itu, SKK Migas terus mendorong investasi eksplorasi di laut dalam. Risiko pemboran di laut dalam sangat tinggi, oleh karenanya perlu perhitungan yang cermat dan eksekusi yang tepat.
“Perjalanan untuk merealisasikan target investasi pemboran eksplorasi masih panjang, oleh karena itu kami terus intensif melakukan koordinasi dengan KKKS untuk memastikan kendala-kendala yang ada dapat diselesaikan, serta investasi di eksplorasi sebesar US$ 1,8 miliar dapat direalisasikan seoptimal mungkin”, kata Benny.
Pada 2023, SKK Migas bersama KKKS mampu menghasilkan dua temuan besar yakni di Geng North yang berada di Kalimantan Timur oleh ENI, dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara oleh Mubadala Energy.
Benny mengatakan, biaya pemboran di laut dalam sangat besar. Misalnya saja pemboran di Geng North ENI mengeluarkan biaya hingga US$ 100 juta untuk 1 sumur atau setara dengan sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan, Mubadala Energy menginvestasikan US$ 93,5 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun.