RI Dekati Venezuela, Penguasa 303 Miliar Barel Cadangan Minyak

Mela Syaharani
29 Januari 2024, 18:37
venezuela, migas, cadangan minyak
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). PHE ONWJ berhasil mencapai produksi pada tahun 2022 sebesar 27.593 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak dan 74,49 million standard cubic feet per day (MMSCFD) untuk gas.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama di bidang minyak dan gas bumi (migas) dengan Venezuela. Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Perminyakan Venezuela Pedo Rafael Tellechea.

“Energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, kami mencatat bahwa kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang minyak dan gas," kata Arifin tasrif dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (29/1).

Venezuela merupakan sebuah negara yang berada di Amerika Selatan. Negara ini tergabung menjadi anggota di dalam organisasi pengekspor minyak dunia (OPEC).

Melansir data BP Statistical Review of World Energy 2021 atau edisi ke 70, Venezuela memiliki total cadangan minyak terbukti atau proven sebanyak 303,8 miliar barel.

Angka tersebut mewakili 17,5% dari total cadangan minyak proven di seluruh dunia yang mencapai 1.732 miliar barel pada akhir 2020. Venezuela berhasil mengungguli kepemilikan total cadangan minyak proven Arab Saudi 17,2% dan Kanada 9,7%.

Berdasarkan data BP, pada akhir 2000 total cadangan minyak proven Venezuela hanya mencapai 76,8 miliar barel. Total cadangan kemudian melonjak pesat hampir tiga kali lipat pada akhir 2010-an yang menjadi 296,5 miliar barel. Lalu kembali mengalami peningkatan menyentuh angka 303,8 miliar pada akhir 2020.

Melansir Chathamhouse, sebagian besar cadangan minyak proven Venezuela ini terdiri dari minyak ekstra berat di Orinoco Oil Belt, yang membutuhkan infrastruktur tambahan dan kilang khusus untuk dieksploitasi. Menurut salah satu perkiraan, Venezuela hanya memiliki 48 miliar barel sumber daya minyak yang dapat dipulihkan.

Sementara itu, BP mencatat hingga akhir 2020 total cadangan gas alam yang terbukti di Venezuela mencapai 221,1 triliun kaki kubik (TCF) atau 6,3 triliun kubik meter. Venezuela memiliki 3,3% dari seluruh cadangan gas di seluruh dunia.

Sama seperti minyak, cadangan gas alam Venezuela juga dilaporkan mengalami peningkatan. Menurut catatan mereka, pada akhir 2000-an Venezuela hanya memiliki cadangan gas sebanyak 4,6 triliun kubik meter yang kemudian bertambah menjadi 6,1 triliun kubik meter pada akhir 2010.

Menurut catatan Chathamhouse, sebagian besar sumber daya gas di Venezuela merupakan gas yang berasosiasi dengan ladang minyak. Sehingga cadangan gas tersebut hanya dapat diproduksi bersama dengan minyak.

Produksi Migas Harian

Meski memiliki cadangan minyak melimpah, namun produksi harian Venezuela masih tergolong rendah jika dibandingkan negara lainnya. Mengacu pada Energy Institute Statistical Review of World Energy 2023, produksi minyak Venezuela pada 2022 hanya 731 ribu barel per hari (bph) atau 0,8% dari produksi harian dunia.

Venezuela tentu kalah jauh dengan negara-negara seperti Amerika Serikat yang memiliki 18,9% dari total produksi dunia 2022. Kemudian Rusia 11,9%, atau bahkan dengan Arab Saudi sebesar 12,9% yang sebelumnya berhasil diungguli dari sisi cadangan minyak terbukti.

Di sisi lain, produksi gas Venezuela pada 2022 sebanyak 29,2 miliar meter kubik atau meningkat 4% dibandingkan 2021 yang hanya mencapai 28,1 miliar meter kubik.

Kerja Sama dengan Indonesia

Nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani ini terdiri dari beberapa hal. Pertama, kerja sama bisnis hulu migas antar kedua negara. Kedua, penerapan peningkatan perolehan minyak tahap lanjut (enhanced oil recovery).

Ketiga, pengembangan dan penerapan teknologi serta praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan di bidang energi. Keempat, penyimpanan dan penangkapan karbon dan pengurangan gas suar bakar.

Kelima, bidang-bidang usaha yang disepakati oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau swasta dari para pihak tanpa merugikan atau menyesuaikan dengan kontrak serta perjanjian yang ada.

Melalui payung perjanjian antar kedua negara tersebut, Pertamina melalui Pertamina International EP (PIEP) diharapkan bisa menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok migas baru Venezuela. Hal itu juga untuk menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui perusahaan Maurel et Prom (M&P).

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...