Injak Rem Transisi Energi, Shell Jual Aset PLTS 10,6 GW di Amerika

Happy Fajrian
29 Februari 2024, 12:18
shell, energi terbarukan, ebt, plts,
Arief Kamaludin (Katadata)
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Shell terus mengurangi bisnis energi terbarukannya di bawah CEO Wael Sawan. Terbaru, bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) milik Shell di Amerika Serikat (AS), Savion, dilaporkan menjual sekitar 25% aset proyek-proyeknya.

Menurut dokumen yang dikirim ke investor, seperti dilaporkan Reuters, aset yang dijual termasuk PLTS dan infrastruktur penyimpanan energi yang saat ini sedang dikembangkan, atau bagian dari proyek tersebut, dengan kapasitas total 10,6 gigawatt (GW).

Tidak diketahui berapa nilai aset yang tersebar di timur laut, tenggara, dan barat Amerika itu. Hal ini lantaran penilaian proyek sering kali bergantung pada harga listrik di lokasi proyek.

Saat ini Savion tengah mengembangkan proyek tenaga surya dan penyimpanan energi berkapasitas total 39,1 GW dan telah menyelesaikan sebagian dari proyek tersebut dengan kapasitas 2,3 GW.

Shell mengakuisisi Savion pada Desember 2021, sebagai bagian dari upaya CEO sebelumnya, Ben van Beurden, untuk meningkatkan portofolio bisnis energi rendah karbon, dan mengurangi jejak karbonnya.

Hanya dua tahun berselang, proses penjualan ini menandai langkah terbaru dalam peralihan bisnis Shell di bawah kendali Wael Sawan yang telah berjanji untuk fokus pada bisnis yang paling menguntungkan bagi perusahaan sejak menjabat pada Januari 2023.

Pada Juni 2023, Sawan mengatakan Shell ingin fokus pada akses terhadap energi rendah karbon yang dapat dijual dan diperdagangkan daripada memilikinya. Perusahaan yang berbasis di London, Inggris, ini menilai memiliki aset pembangkit energi terbarukan, menghasilkan keuntungan lebih rendah.

Shell kini memiliki target untuk lebih fokus pada proyek-proyek dengan margin lebih tinggi, seperti produksi minyak yang stabil, dan meningkatkan produksi gas alam.

“Valuasi energi terbarukan telah menurun namun aset-aset ini akan tetap penting dalam transisi energi dan menarik perhatian ketika suku bunga mulai menurun,” kata perusahaan audit internasional KPMG dalam laporannya awal bulan ini.

“Menjual portofolio AS, yang dijuluki Dasher, akan memungkinkan Savion untuk fokus pada pelaksanaan strategi pasar listrik terintegrasi Shell,” kata dokumen itu.

Shell baru-baru ini menjual bisnis ritel listriknya di Inggris dan Jerman, keluar dari sejumlah proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai dan mengurangi bisnis hidrogennya. Mereka juga berusaha untuk keluar dari beberapa operasi penyulingan dan bisnis minyak daratnya di Nigeria.

Shell juga mulai melakukan pengurangan staf di seluruh perusahaan, termasuk di divisi solusi rendah karbon, dalam upaya menghemat biaya hingga US$ 3 miliar.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...