Harga Minyak Naik, OPEC Perpanjang Pengurangan Produksi hingga Juni
Harga minyak naik pada Senin (4/3) setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, atau lebih dikenal dengan sebutan OPEC+, setuju untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga kuartal kedua 2024.
Minyak mentah Brent naik 28 sen, atau 0,3% lebih tinggi, pada US$ 83,83 per barel pada pukul 01.34 GMT, sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) naik 20 sen, atau 0,3%, menjadi US$ 80,17 per barel.
Pemangkasan produksi oleh OPEC+ diperkirakan akan melindungi pasar di tengah kekhawatiran ekonomi global dan peningkatan produksi di luar kelompok tersebut, dengan pengumuman pemangkasan produksi minyak Rusia yang cukup mengejutkan
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pada Minggu (3/3) mengatakan bahwa Rusia akan memangkas produksi dan ekspor minyaknya sebesar 471.000 bph pada kuartal kedua. Rusia juga sudah berkoordinasi dengan beberapa negara anggota OPEC+ mengenai hal ini.
"Tanda-tanda ketatnya pasar fisik terus mendorong minyak mentah lebih tinggi. Pemangkasan produksi oleh aliansi OPEC+ terus mengurangi pasokan karena pasar mengkhawatirkan ketegangan baru di Timur Tengah," kata analis ANZ dalam sebuah catatan yang dikutip dari Reuters pada Senin (4/3).
Meningkatnya ketegangan geopolitik akibat konflik Israel-Hamas dan serangan Houthi terhadap pengiriman Laut Merah telah menaikkan harga minyak pada 2024, meskipun kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi telah membebani.
Houthi Yaman yang didukung Iran bersumpah pada hari Minggu kemarin untuk terus menargetkan kapal-kapal Inggris di Teluk Aden setelah penenggelaman kapal milik Inggris, Rubymar.
Wakil Presiden AS Kamala Harris menuntut kelompok militan Palestina Hamas untuk menyetujui gencatan senjata selama enam minggu dan dengan tegas mendesak Israel untuk melakukan lebih banyak hal untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza.
Washington bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah dekat. Gencatan senjata ini didorong untuk diberlakukan pada awal Ramadan, yang tinggal seminggu lagi. Dikutip dari Reuters, seorang pejabat AS pada Sabtu lalu mengatakan bahwa Israel telah menyetujui sebuah kesepakatan kerangka kerja terkait hal tersebut.