Tak Naikkan Harga BBM Mei 2024, Pertamina: Dukung Stabilitas Ekonomi
PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pada Mei 2024 meskipun harga minyak dunia meningkat dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika melemah. Sedangkan SPBU swasta seperti Shell, BP, Vivo, kompak menaikkan harga.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan keputusan ini mengacu pada Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Dalam aturan ini, formulasi harga BBM di antaranya dipengaruhi oleh nilai tukar dolar AS dan MOPS.
“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi memang mengacu pada regulasi. Namun pada kondisi saat ini kami mendukung upaya Pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian," kata Irto dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (2/5).
Ini merupakan kali keempat Pertamina memutuskan untuk tidak merubah harga BBM non subsidi mereka. Penyesuaian harga terakhir kali dilakukan pada Januari 2024 lalu.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan ketegangan geopolitik dan pengurangan pasokan OPEC+ telah mengerek harga minyak dunia tahun ini naik hampir 18%.
Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina Patra Niaga akan terus menjaga pasokan BBM nasional serta stabilitas harga.
“Kecenderungan harga minyak mentah naik, namun kami tetap memastikan pasokan BBM nasional dalam kondisi aman. Kami juga komitmen menjaga harga BBM domestik tetap stabil agar tidak berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat,” kata Riva dalam siaran pers, Senin (15/4).
Riva menambahkan, Pertamina mengambil kebijakan mempertahankan harga walaupun biaya produksi BBM meningkat seiring kenaikan harga minyak dunia. "Sebagai perusahaan negara, kami mendukung upaya Pemerintah menjaga perekonomian nasional lebih stabil dan kondusif," ujarnya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menjamin harga bahan bakar minyak (BBM) tidak berubah hingga Juni tahun 2024. Situasi itu menurut dia akan berlaku meskipun saat ini terjadi eskalasi konflik antara Iran dengan Israel.
“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ujar Tutuka dalam webinar bertajuk “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4).
Berkebalikan dengan Pertamina, SPBU yang dikelola oleh perusahaan swasta kompak menaikkan harga BBM. Shell menaikkan harga BBM di kisaran Rp 390-1.000 per liter atau 1,9-6,8%, Vivo menaikkan harga Rp 1.000-1.050 per liter atau sekitar 7%, sementara BP menaikkan Rp 290-990 per liternya atau 1,9-7,2%.