Amankan Pasokan untuk Pelanggan, PGN Butuh Tambahan 8 Kargo LNG
PT PGN Tbk melaporkan bahwa dengan kondisi pasokan gas bumi yang menyusut akibat penurunan produksi di hulu, perusahaan membutuhkan tambahan kargo gas alam cair (LNG) lebih banyak dari SKK Migas.
PGN melaporkan bahwa produksi gas bumi yang terkontrak dengan perusahaan beberapa di antaranya mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan oleh berbagai kondisi yang ada di sisi hulu, mulai dari penurunan alamiah produksi sumur migas serta perbaikan dan perawatan sumur, baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan.
Meski pasokan gas menurun, namun PGN menyadari bahwa setiap pelanggan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan volume gas sesuai kebutuhan. Menyikapi hal ini pada awal dan akhir Maret PGN telah menawarkan alternatif LNG sebagai substitusi atau solusi paling feasible untuk pelanggan.
“Yang pasti untuk tahun ini dibutuhkan dua sampai tiga kargo LNG. Mungkin sampai 2027 bisa tujuh sampai delapan kargo,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari saat ditemui usai acara IPA Convex 2024 di ICE BSD City pada Rabu (15/5).
Untuk tambahan dua kargo LNG tahun ini, Rosa menyebut akan mulai dikirim pada bulan ini. Rosa memastikan tambahan kargo LNG ini akan mengamankan kebutuhan PGN tahun ini. “Insya Allah kami upayakan yang terbaik untuk pemenuhan kebutuhan gas buminya customer,” ujarnya.
Rosa menyebut, dua kargo LNG tambahan ini akan mengikuti harga pasar. “Saya detailnya tidak punya, tapi kami menggunakan market price,” ucapnya.
Mengenai dua tambahan kargo LNG tahun ini sebelumnya sudah disampaikan oleh SKK Migas. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan sudah ada kesepakatan mengenai rencana tersebut.
“Jadi sudah di-oke-kan dan sudah ada kesepakatannya dua kargo LNG untuk PGN yang rencananya berasal dari Tangguh Train 3,” kata Hudi saat ditemui di kantor SKK Migas pada Senin (6/5).
Meski sudah ada kesepakatan, Hudi mengatakan penambahan dua kargo ini masih direncanakan. SKK Migas dan PGN terus menjalin komunikasi dan diskusi yang intensif mengenai kebutuhan akan LNG ini. “Saat ini dua kargo, apakah bisa bertambah jumlahnya? Kita lihat nanti, tergantung dari permintaan PGN seperti apa,” ujarnya.