Buru Cadangan Migas Baru SKK Migas Survei Seismik 3D di Cekungan Kutai

Happy Fajrian
7 Juni 2024, 15:32
migas, survei seismik, eksplorasi migas, skk migas, cadangan migas
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Foto udara anjungan lepas pantai Sepinggan Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Selasa (26/3/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

SKK Migas berkoordinasi dengan Kementerian ESDM serta Eni Indonesia terkait rencana survei seismik 3D dengan rencana biaya US$ 70 juta atau setara Rp 1,1 triliun untuk mencari potensi cadangan migas baru di area terbuka Cekungan Kutai.

Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar menyampaikan apresiasi dan dukungannya pada rencana pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka menggunakan nilai sisa komitmen pasti pada Wilayah Kerja Arguni I.

“Kegiatan survei ini diharapkan dapat membuka potensi sumber daya baru di Cekungan Kutai dan melahirkan calon wilayah kerja baru serta diikuti dengan investasi lanjut calon wilayah kerja melalui joint study atau pun regular tender,” ujar Asnidar dikutip dari siaran pers, Jumat (7/6).

Pelaksanaan survei ini merupakan langkah pemerintah dan SKK Migas untuk terus melakukan upaya menemukan cadangan migas baru dan meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi, baik di dalam wilayah kerja maupun di wilayah terbuka.

Hal ini untuk mendukung keberlanjutan industri hulu migas yang peranannya semakin dibutuhkan di era transisi energi serta sebagai upaya mendukung upaya peningkatan produksi migas nasional sebagaimana yang telah ditetapkan dalam long term plan (LTP).

Usai mendapat persetujuan pelaksanaan survei masif seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai, Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilaya Kerja SKK Migas menggelar kick of meeting dengan Ditjen Migas Kementerian ESDM, Pusdatin Kementerian ESDM dan kontraktor pelaksana Eni Indonesia.

Kegiatan yang digelar di Jakarta pada akhir Mei lalu tersebut menjadi momentum dimulainya pelaksanaan survei seismik 3D lepas pantai di wilayah terbuka pada Cekungan Kutai.

Koordinasi dengan para pemangku kepentingan menjadi hal yang harus dituntaskan mengingat tantangan yang akan dihadapi dalam survei seismik ini tergolong kompleks yang meliputi aspek operasional seperti area survei yang sangat luas, kedalaman laut yang bervariasi, gelombang laut pada laut dalam serta tantangan aspek sosial dikarenakan area survei ini mencakup area nelayan.

Kepala Perwakilan Kalimantan-Sulawesi SKK Migas Azhari Idris menyampaikan dukungan SKK Migas Perwakilan Kalimantan - Sulawesi terhadap rencana survei seismik tersebut.

“Kami dan Kontraktor akan berkoordinasi dan bekerjasama dengan para stakeholders pemerintah dan masyarakat nelayan terutama menyangkut aspek non-teknikal, komunikasi dan pemetaan isu-isu sosial di area survei untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Terkait rencana survey seismic di wilayah terbuka di Cekungan Kutai, Koordinator Pengawasan Eksplorasi Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM Yulianto menyampaikan bahwasanya pemerintah senantiasa mendukung kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka dan akan selalu bersinergi dengan SKK Migas maupun Kontraktor untuk mendapatkan kandidat area potensial menjadi calon wilayah kerja.

“Kami berharap pelaksanakan seismic 3D ini sukses dan mendapatkan hasil sesuai target, kontraktor agar berkoordinasi setiap saat dengan SKK Migas, Ditjen Migas dan stakeholders lainnya,“ kata dia.

Temuan Cadangan Migas Indonesia

Sebelumnya Kementerian ESDM mengatakan sejumlah temuan jumbo atau giant discovery cadangan migas terbaru dapat menunjang tercapainya target produksi pada 2030.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan penemuan ini perlu disyukuri. Seperti penemuan gas di Geng North, di wilayah kerja (WK) North Ganal, Kalimantan Timur oleh perusahaan migas Italia, Eni dengan kapasitas temuan mencapai 5 triliun kaki kubik (TCF) serta kondensat.

Kemudian temuan di Sumur Timpan-1 di WK Andaman II serta temuan teranyar SKK Migas di Sumur Layaran-1 di South Andaman dengan total cadangan 6 TCF pada pertengahan Desember lalu.

“Kami punya target 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari) di 2030 dengan produksi Blok Masela, Geng North, Timpan, dan Layaran. Itu kami hitung-hitung jumlah gasnya baru 11,01 BSCFD, masih 0,9 BSCFD lagi. Nah ini yang lagi kita cari,” kata Arifin saat ditemui di kantornya pada Jumat (5/1).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...