Respon Kepala SKK Migas soal Rencana Eni Jual Asetnya di Indonesia

Mela Syaharani
2 Juli 2024, 15:56
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, eni
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas asal Italia, Eni SpA, dikabarkan akan menjual bisnis hulunya, termasuk di Indonesia. Aksi korporasi ini untuk mengumpulkan pendanaan sebesar 4 miliar euro atau sekitar Rp 70,29 triliun.

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan belum mendapat informasi resmi dari Eni. Proyek-proyek yang dioperasikan perusahaan di Tanah Air masih berjalan sesuai rencana. 

"Secara paralel, Eni sedang melaksanakan beberapa proyek pengembangan, dengan investasi cukup agresif," kata Dwi saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa (2/7).

Menurut dia, kerja sama industri hulu migas yang membutuhkan investasi besar dan memiliki risiko tinggi adalah hal yang wajar. "Asal tidak memperlambat pelaksanaan proyek pengembangan dan kegiatan operasional," ucapnya. 

Melansir Bloomberg, Eni berencana melepas aset hulunya dalam tiga tahun ke depan senilai 8 miliar euro. Beberapa wilayah yang akan dijual adalah aset di Indonesia dan Siprus. 

Chief Executive Officer Eni Claudio Descalzi berencana akan mendivestasikan aset-aset mereka yang berskala kecil untuk ditawarkan kepada perusahaan lokal. Namun disaat yang sama, perusahaan tetap berpeluang menjual saham mereka di proyek-proyek besarnya.

Penjualan aset ini akan digunakan untuk mendanai rencana transisi energi. Eni saat ini tengah mengembangkan perusahaan di bidang energi terbarukan, seperti Plenitude dan Enilive.

ENI juga berpeluang mendapatkan dana sekitar 850 juta euro hingga 1 miliar euro melalui penjualan aset-aset mereka di Alaska kepada Hilcorp yang berbasis di Amerika Serikat.

Investasi ENI di Indonesia

Sebelumnya, SKK Migas mengungkapkan Eni akan menyiapkan total anggaran US$ 14,8 miliar atau Rp 240 triliun untuk menggarap proyek migas laut dalam, yaitu Indonesia Deepwater Development (IDD). 

“Telah dilaksanakan revisi rencana pengembangan proyek IDD pada 2024. Target onstream (produksi) proyek ini pada 2027,” kata Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada 29 Mei lalu.

Investasi pengembangan proyek IDD ini dibagi dalam dua macam. Pertama, untuk proyek IDD bagian selatan yakni Gendalo-Gandang dengan total investasi mencapai US$ 3,4 miliar. Kedua, proyek IDD bagian utara yang membentang dari Gehem hingga Geng North memiliki nilai investasi sebesar US$ 11,4 miliar.

Sebagai informasi, Eni ditetapkan sebagai operator IDD pada Juli 2023 setelah mengakuisisi hak partisipasi milik Chevron. Kini perusahaan memegang saham mayoritas proyek tersebut sebesar 82%.

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...