Pertamina Setujui Investasi Proyek Chemical EOR di Blok Rokan

Mela Syaharani
8 Juli 2024, 14:04
Blok rokan, EOR, migas
Pertamina
Bertepatan dengan 2 tahun pascaalih kelola Blok Rokan, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kini berada di puncak produksi minyak dan gas (migas) Indonesia (9/8/2023). Dengan pencapaian 172 ribu barel setara minyak per hari (BOPD), PHR terus menunjang cita-cita 1 juta barel di 2030.
Button AI Summarize

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyetujui keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1 di Blok Rokan, Riau. Melalui pengembangan ini, produksi Blok Rokan akan bertambah 2.000 barel per hari. 

"Persetujuan ini diperlukan bagi proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A agar dapat memasuki tahap eksekusi proyek di mana akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemboran sumur, workover (perbaikan sumur) dan konversi sumur eksisting, injeksi bahan kimia, reaktivasi dan pengoperasian kembali fasilitas yang ada,” ujar Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan dalam siaran pers, dikutip Senin (8/7).

CEOR adalah upaya meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak atau menguras minyak untuk diproduksi dengan cara menginjeksikan material atau fluida khusus berbahan kimia. Melalui persetujuan FID ini, PHR siap memasuki tahap eksekusi proyek CEOR Minas untuk meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan, Riau.

EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A merupakan implementasi dari teknologi tertiary recovery, yakni dengan cara penginjeksian Alkali Surfactant Polymer (ASP) pada 3 pattern Area-A Lapangan Minas guna meningkatkan produksi Blok Rokan. 

Ia menjelaskan, injeksi pertama akan dilakukan pada Desember 2025  setelah persetujuan FID, serta dan pengeboran dan workover sumur.

"Potensi produksi puncak dari CEOR Minas ini lebih dari 2.000 barel minyak per hari (BOPD) dengan penambahan perolehan minyak dari Blok Rokan sebesar 2.1 juta barel,” kata Andre.

Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mendukung penuh upaya PHR dalam melaksanakan dan mengembangkan CEOR Minas. Hal ini untuk meningkatkan  angka produksi dan upaya pencapaian target 1 juta barel minyak di 2030 mendatang

Dia berharap, pekerjaan pengembangan CEOR Minas tersebut bisa segera dilaksanakan dan dikembangkan dengan baik oleh PHR. "Tentunya dengan tetap mengedepankan kinerja yang andal dan selamat untuk peningkatan produksi demi ketahanan energi negeri," kata Rikky.

Persetujuan POD

PHR sebelumnya telah mengantongi persetujuan rencana pengembangan atau Plant of Development (POD) dari SKK Migas pada Desember 2023.

SKK Migas mengatakan investasi POD ini mencapai Rp 1,58 triliun. Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja, SKK Migas, Benny Lubiantara mengatakan POD CEOR Minas tahap 1 ini sangat penting sebelum menuju investasi yang lebih masif melalui POD-POD tahap berikutnya. 

“Informasi yang diperoleh pada tahap ini diperlukan untuk memitigasi risiko pada saat pengembangan lapangan skala penuh (full scale) nantinya” kata Benny dikutip dari siaran pers pada Selasa (19/12).

Melalui persetujuan POD ini, Minas akan menjadi lapangan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode CEOR pada skala komersial dengan menggunakan bahan kimia injeksi Alkali-Surfaktan-Polimer (ASP). 

Komersialisasi proyek ini menjadi tonggak bersejarah setelah perjalanan panjang pengembangan proyek CEOR sejak tahun 200an yang diinisiasi oleh operator Wilayah Kerja Rokan sebelumnya (Caltex/Chevron).

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...