Pertamina EP Sukowati Field Efisiensi Biaya Rp 32 M Berkat Inovasi TerSADown
Pertamina EP Sukowati Field berhasil mengatasi resiko operasi hulu migas akibat unplanned shutdown power plant central processing area dengan inovasi TerSADown atau Filter Scrubber Anti Down.
Unplanned shutdown merupakan resiko terhentinya sebagian atau seluruh operasi secara tidak terencana. Inovasi ini berhasil menghasilkan efisiensi biaya hingga Rp 32,07 miliar selama tahun 2024.
Tidak hanya itu, inovasi ini juga mendukung program pengurangan emisi dengan hasil absolut penurunan emisi pada 2024 sebesar 328.708,44 Ton CO2 eq dan efisiensi energi sebesar 373.595,8 Giga Joule.
Central Processing Area (CPA) merupakan pusat pengolahan migas PEP Sukowati Field, yaitu berupa proses pemisahan minyak, air dan gas yang dihasilkan oleh sumur produksi lapangan Sukowati.
PEP Sukowati Field merupakan bagian dari Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang pada Semester I/2024 menghasilkan produksi minyak 819.552 Bbls dan gas 1.242,88 MMSCF.
“Saya sangat bangga lapangan-lapangan di wilayah kami bersama melaksanakan inovasi yang tidak hanya mengatasi masalah operasi dan menghasilkan efisiensi, namun juga menghasilkan kinerja lingkungan yang baik,” ujar General Manager Zona 11 Indonesia Timur, Zulfikar Akbar dikutip dari siaran pers, Jumat (16/8).
Sementara itu Field Manager Sukowati, Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa inovasi ini hadir untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi di operasi Sukowati.
“Sebelum ada inovasi, jika dikalkulasikan selama satu tahun, rata-rata terjadi LPO (Loss Production Opportunity) sebesar 2.100 BOPD setara sebesar Rp 1,6 miliar pada PEP Sukowati dan hilangnya produksi PHE TEJ sebesar 1.065,86 BOPD,” ujar Arif.
Menurut dia, risiko utama operasi power plant adalah kendala pada FGCV (Fuel Gas Control Valve) turbin gas yang tersumbat kotoran (sulfur dan kondensat). Hal ini menjadi indikasi bahwa filter yang terpasang di upstream fuel system tidak bekerja secara efektif.
Berdasarkan permasalahan tersebut didapatkan peluang untuk meningkatkan kinerja sistem bahan bakar gas dengan menciptakan inovasi alat TerSADown.
Inovasi ini beberapa kali telah menghasilkan penghargaan baik di skala nasional maupun internasional yakni Subroto Award kategori inovasi khusus bidang managemen energi pada tahun 2022 dan ASEAN Energy Award kategori special submission – large industy tahun 2023.
Inovasi TerSADown telah mendapatkan Hak Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada tanggal 14 Juni 2022 dengan nomer paten IDS000004727.