Smelter Tembaga Amman Mineral, Diresmikan Jokowi, Dibangun dalam Waktu 14 Bulan
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian pabrik pengolahan dan pemurnian alias smelter tembaga milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara siang tadi, Senin (23/9).
Kehadiran smelter itu, ia harap, dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. "Dan yang mendapatkan manfaat sebesar-besarnya adalah rakyat di Nusa Tenggara Barat dan seluruh Indonesia," kata Jokowi.
Keberadaan pabrik juga semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan pemilik cadangan tembaga terbesar di dunia. Selain itu, smelter juga menjadi upaya negara ini tidak lagi mengekspor bahan mentah ke luar negeri.
Tentang Smelter Tembaga Amman Mineral
Fasilitas smelter tembaga tersebut dibangun dalam waktu sekitar 14 bulan. Capain ini mengkuhkannya menjadi salah satu pembangunan mengaproyek tercepat di dunia dalam skala serupa.
Nilai proyeknya mencapai Rp 21 triliun. Smelter tembaga Amman Mineral memakai teknologi double flash smelting yang menggabungkan proses flash smelting dan flash converting.
Melansir situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, teknologi tersebut juga diterapkan pada smelter tembaga PT Freeport Indonesia. Adopsinya telah dilakukan beberapa negara, termasuk Cina, India, Eropa, dan Amerika Serikat.
Lokasi smelter tersebut berada 1,5 kilometer dari Pelabuhan Benete, Sumbawa Barat. Luas lahannya mencapai 272 hektare dengan kapasitas 900 ribu ton per tahun.
Pabrik tersebut memproses konsentrat tembaga dari tambah Batu Hijau dan Elang. Ada pula mineral fluks silika sebanyak 139 ribu ton per tahun.
Produksi utama smelter adalah 220 ribu ton per tahun katoda tembaga dengan kemurnian 99,99%. Katoda merupakan kutub positif untuk memproduksi baterai. Lalu, pabrik ini juga menghasilkan 830 ribu ton per tahun asam sulfat dengan kemurnian 98,5%.
Fitur utama pemurnian logam mulianya adalah 987 ton per tahun lumpur anoda (kutub negatif baterai), dengan produk utama 18 ton per tahun emas batangan dengan kemurnian 99,99%, 55 ton perak batangan dengan kemurnian 99,95%, dan 77 ton per tahun selenium dengan kemurnian 99,9%.