Mind id Berencana Hilirisasi Batu Bara menjadi Polisilikon, Apa Itu?
BUMN holding pertambangan, MIND ID berencana mengembangkan hilirisasi batu bara menjadi produk polisilikon. Hilirisasi ini akan melibatkan dua anak usaha MIND ID, yakni PT Antam Tbk dan PT Bukit Asam Tbk atau PTBA.
“Saat ini masih dalam tahapan prototyping di laboratorium,” kata Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso dalam acara MINDialogue yang dipantau secara daring di CNBC TV pada Kamis (9/1).
Polisilikon merupakan bahan bahan untuk membuat semikonduktor. Hilirisasi akan dilakukan melalui sinergi kedua anak usahanya. “Karena yang namanya polisilikon itu bisa dihasilkan dari by-product timah yaitu silika. Nanti bisa dikombinasikan dengan derivatif produk batu bara yang dikelola PTBA,” ujarnya.
Hendi juga menyampaikan beberapa contoh kegiatan hilirisasi lain yang dilakukan oleh MIND ID, selain hilirisasi batu bara. Berikut daftarnya:
- Pembangunan smelter milik PT Timah, untuk memproses timah menjadi ingot tin hingga potensi produksi tin chemical, tin powder, dan tin soldier.
- Antam dan Inalum mengintegrasi ekosistem hulu dan hilir untuk produksi aluminium, melalui pembangunan smelter alumina di Mempawah.
- Antam membangun smelter nikel di Pomalaa dan Halmahera Timur
- Vale membangun smelter nikel di Sorowako dan sejumlah smelter nikel HPAL di beberapa lokasi.
- Smelter tembaga milik Freeport di Gresik, Jawa Timur.
Hilirisasi Batu Bara ke DME
PT Bukit Asam Tbk sebelumnya berencana menggarap proyek hilirisasi batu bara ke Dimethyl Ether (DME), salah satu jenis produk akhir hilirisasi batu bara berupa gasifikasi. Produk ini bertujuan untuk menggantikan konsumsi liquified petroleum gas atau LPG yang saat ini sebagian besar digunakan oleh UMKM dan rumah tangga.
Namun, proyek ini tak kunjung terealisasi akibat hengkangnya perusahaan mitra asal Amerika pada 2023. Kendati demikian, PTBA mengatakan saat ini masih mencari mitra baru untuk proyek hilirisasi batu bara ke DME.
“Memang saat ini kami sedang melakukan penjajakan ke beberapa calon mitra strategis untuk pengembangan ini,” kata SVP Project Management Office PTBA, Setiadi dalam Pubex 2024 yang dipantau secara daring pada Selasa (27/8/24).
Setiadi mengatakan dalam mencari calon mitra barunya ini PTBA mempertimbangkan akses dari sisi pendanaan, sisi kelayakan teknologi maupun juga kepemilikan pasarnya. “Jadi harapannya nanti partner baru yang diperoleh oleh Bukit Asam nantinya tepat sasaran dan juga secara teknis maupun juga ekonomis mampu untuk mendevelop proyek coal to DME sesuai dengan sisi harga patokan yang diharapkan oleh pemerintah,” ujarnya.