Bahlil Sebut Batu Bara Masih Bernyawa, Eropa Minta Kontrak Ekspor 20 Tahun

Mela Syaharani
12 Februari 2025, 10:39
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, batu bara, ekspor, minerba
Katadata/ Nur Hana Nabila Putri
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan sektor batu bara masih memiliki potensi investasi yang bagus. Sebab, ia belum melihat ada tanda-tanda pensiun penggunaan emas hitam tersebut. .

“Eropa saja masih minta kontrak ekspor batu bara Indonesia hingga 20 tahun. Jadi, jangan terkecoh batu bara sudah mau pensiun,” katanya dalam acara Mandiri Investment Forum 2025, Selasa (11/2).

Selain kontrak jangka panjang dari Benua Biru, Bahlil juga membahas tentang terpilihnya Trump juga berpengaruh ke sektor batu bara. Peta dunia telah berubah, dari awalnya fokus pada energi hijau, kini kembali lagi ke fosil. 

“Begitu Trump jadi presiden AS, bubar jalan (energi hijau) ini semua. Kami pikir batu bara sudah selesai, tapi bernyawa lagi barang ini,” ujarnya.

Berdasarkan Minerba One Data Indonesia atau MODI, realisasi produksi batu bara pada 2024 mencapai 834,1 juta ton atau 117,48% dari target yang dicanangkan yakni 710 juta ton. Dari realisasi tersebut, 440,85 juta ton produksi dialokasikan untuk ekspor, sementara untuk pemenuhan kebutuhan domestik (DMO) sebanyak 232,6 juta ton. 

Rencana Batasi Ekspor

Bahlil sebelumnya berencana membatasi ekspor batu bara pada tahun ini. Langkah tersebut akan diikuti dengan kewajiban penggunaan harga lokal di pasar global. 

Harga batu bara lokal dalam ICI (Indonesia Coal Price Index) lebih rendah dari HBA (harga batu bara acuan). "Karena itu, kami sedang mempertimbangkaan membuat keputusan Menteri ESDM agar acuan batu bara lokal di pasar ekspor adalah HBA," kata Bahlil di kantornya pada awal bulan ini. 

Pemerintah akan mengeluarkan sanksi bagi pihak yang tidak menaati HBA, seperti pencabutan izin ekspor. Langkah ini, menurut dia, penting agar Indonesia memiliki kedaulatan dalam menentukan harga komoditas itu.  

Setiap bulan, Kementerian ESDM menerbitkan HBA untuk menetapkan harga penjualan batu bara sesuai dengan spesifikasinya. Untuk ICI, angkanya dikeluarkan oleh PT Coalindo Energy dan Argus Media, asal Inggris.  

Selama ini, Bahlil melihat, rendahnya harga batu bara lokal di pasar ekspor membuat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba susut. Padahal, sektor ini menjadi kontributor utama PNBP sektor ESDM. Pada 2024 angkanya mencapai Rp 269,6 triliun atau 52,11% dari total realisasi PNBP ESDM. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...