Freeport Indonesia Kirim Perdana 125 Kilogram Emas Batangan untuk Antam

Mela Syaharani
13 Februari 2025, 11:49
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Utama Mining Industry Indonesia Hendri Prio Santoso (kedua kiri), Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kanan) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama oleh Presiden Direktur PT. Freeport In
ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/sgd/Spt.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Utama Mining Industry Indonesia Hendri Prio Santoso (kedua kiri), Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kanan) menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama oleh Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Tony Wenas (tengah) dan Direktur Utama PT Aneka Tambang TBK Nicolas D. Kanter (kedua kanan) di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Freeport Indonesia  mengirimkan emas batangan perdana untuk PT Aneka Tambang Tbk kemarin. Jumlah pengirimannya sebanyak 125 kilogram atau senilai Rp 207 miliar, dengan kadar kemurnian 99,99%.

Melalui pengiriman ini, PTFI menjadi perusahaan tambang tembaga terintegrasi hulu-hilir pertama yang memurnikan lumpur anoda menjadi emas batangan murni. “Pengiriman ini merupakan langkah penting upaya hilirisasi emas di Indonesia,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dalam siaran pers, Kamis (13/2).

Tony menyampaikan Freeport berhasil memproses 12,56 ton lumpur anoda dari fasilitas precious metal refinery (PMR) PT Smelting di Gresik, Jawa Timur. Proses ini menghasilkan emas batangan 189 kg, terdiri dari  125 kg fine gold purity 99,99% dan 64 kg masih akan di-casting ulang.

Pada November 2024, kedua badan usaha milik negara itu menandatangani perjanjian jual-beli emas dengan kadar kemurnian 99,99%. Penandatanganannya disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung. 

Dalam perjanjian bisnis ini, Antam akan membeli 30 ton emas batangan per tahun dengan kemurnian 99.99% dari Freeport. Bahan baku emasnya kemudian akan diolah di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia Antam. 

“PTFI telah mewujudkan hilirisasi tembaga dan saat ini hilirisasi emas. Dalam waktu dekat akan menyusul hilirisasi perak,” ucap Tony.

Tony menambahkan fasilitas PMR PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas, 200 ton perak per tahun, 30 kg platinum, dan 375 kg paladium. 

Direktur Utama Antam Nico Kanter mengatakan sinergi antara kedua perusahaan merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan. “Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri,” kata Niko.

Sinergi penyerapan emas dari Freeport ini merupakan komitmen Antam  dalam memperkuat bisnis logam mulia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...