Prabowo Restui 21 Proyek Hilirisasi Senilai Rp 659 Triliun, Ada Kilang dan DME

Muhamad Fajar Riyandanu
4 Maret 2025, 06:40
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui proposal ihwal daftar proyek hilirisasi tahap pertama 2025 yang diajukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Proyek tersebut memprioritaskan kegiatan hilirisasi terhadap 21 proyek di 26 sektor komoditas pertambangan senilai US$ 40 miliar atau setara Rp 659,2 triliun.

Kepala Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Bahlil Lahadalia, menyampaikan target keseluruhan proyek hilirisasi pada tahun ini menembus US$ 618 miliar. Bahlil menguraikan 21 proyek prioritas tahap awal antara lain tempat penyimpanan minyak mentah di Pulau Nipah, Batam. Proyek ini bertujuan untuk mempertebal pasokan minyak baku domestik selama 30 hari.

Selain itu, proyek prioritas lainnya adalah pembangunan kilang minyak dengan kapasitas 500 ribu barel. "Ini salah satu yang terbesar nantinya, dalam rangka mendorong agar ketahanan energi lebih baik," kata Bahlil di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (3/3), malam.

Lebih jauh, Bahlil juga menyebutkan bahwa pemerintah berencana untuk memulai kembali proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di tiga lokasi di Sumatera dan Kalimantan.

Ia mengatakan proyek ini bertujuan untuk mengolah batu bara berkalori rendah untuk mengurangi impor liquefied petroleum gas (LPG). Kemudian, proyek prioritas lainnya adalah proses penambahan nilai tambah terhadap komoditas tembaga, nikel, dan bauksit.

Selain di sektor mineral, batu bara, minyak dan gas, kegiatan hilirisasi prioritas juga menyasar kepada sektor pertanian, perikanan dan kehutana. "Kami sepakati baru 21 proyek dan tahap berikutnya kami akan tingkatkan lagi," ujar Bahlil.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara akan mendukung proyek hilirisasi, khususnya dalam pembiayaan proyek-proyek tersebut. "Danantara juga kami akan melalui proses yang proper, melalui proses due diligence," ujar Rosan pada kesempatan serupa.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan