Bahlil Uji Kualitas BBM Pertamina di Cilegon, Pastikan Sesuai Standar
Ringkasan
- Banyak pihak hanya berpikir jangka pendek (6 bulan) dan mengabaikan kepentingan jangka panjang Indonesia (20-30 tahun ke depan).
- Pandangan jangka pendek ini membuat pihak-pihak fokus pada kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat.
- Elite politik diharapkan berpikir jangka panjang untuk memberikan warisan terbaik bagi generasi mendatang, bukan hanya mengamankan kepentingan jangka pendek.
Membuat ringkasan dengan AI Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan uji kualitas bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, Cilegon, Banten. Pengecekan ini mencakup BBM jenis Pertalite (RON 90), Pertamax (RON 92), dan Pertamax Turbo (RON 98).
"Kami mengecek semuanya dengan teknologi serta laboratorium. Seluruh BBM berada dalam batas aturan, yakni 725, sementara standar Ditjen ESDM berada di kisaran 715 hingga 770," ujar Bahlil saat ditemui di Banten, Kamis (13/3).
Menurut Bahlil, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak perlu ragu terhadap kualitas BBM Pertamina, baik Pertalite, Pertamax, maupun Pertamax Turbo.
Keraguan publik sebelumnya muncul akibat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak Pertamina 2018-2023 yang tengah diusut Kejaksaan Agung. Bahlil menilai hal ini sebagai pelajaran penting untuk berbagai pihak.
"Namun, ke depan, kami dari ESDM yang bertanggung jawab terhadap pengujian kualitas BBM melalui Lemigas akan melakukan pengetatan," ujarnya.
Selain memastikan kualitas BBM, Bahlil juga menyoroti kesiapan distribusi menjelang lebaran 2025, khususnya di wilayah Jawa Barat dan Jakarta.
"Untuk BBM, baik Pertamax, Pertalite, maupun Turbo, ketersediaan terjamin hingga 20-21 hari ke depan. Jadi, pasokan kita sangat luar biasa," katanya.
Uji kualitas BBM ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Bahlil ke Cilegon. Selain mengecek BBM, ia juga mengunjungi Pangkalan LPG milik Edi Santoso serta SPBE PT Patra Trading.
