BPH Migas Minta Shell Cegah Kelangkaan BBM Menjelang Lebaran 2025


Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas telah memantau stok terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell Indonesia. Dari hasil pemantauan, stok BBM tersedia, namun terjadi peningkatan permintaan.
Sebagai informasi, beberapa stasiun bahan bakar umum (SPBU) milik Shell Indonesia mengalami kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) jelang Lebaran 2025.
Isu kelangkaan ini berawal dari laporan warganet di akun media sosial X. Dalam sebuah unggahan, warganet mengatakan ada tiga SPBU Shell yang mengalami kelangkaan stok.
“Terjadi peningkatan permintaan BBM dari konsumen dan Shell sedang berupaya memenuhi permintaan tersebut,” kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman saat dihubungi Katadata.co.id pada Rabu (26/3).
Saleh berharap SPBU Shell yang mengalami kenaikan permintaan bisa segera lancar khususnya pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025.
Katadata.co.id telah mencoba menghubungi Shell Indonesia terkait penyebab kelangkaan stok BBM ini. Namun, hingga berita ini ditulis, perusahaan belum memberikan jawaban.
Kelangkaan stok BBM di SPBU Shell sudah pernah terjadi sebelumnya pada akhir Januari 2025. Ada tiga jenis BBM yang kosong di sejumlah SPBU pada akhir Januari, yakni Shell Super, Shell V Power, dan Shell V Power Diesel.
“Saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk BBM,” kata President Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia Ingrid Siburian saat dihubungi Katadata.co.id pada Jumat (31/1).
Ingrid menyampaikan, perusahaan saat ini terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya. Meski stok BBM mengalami kekosongan, Ingrid memastikan SPBU Shell tetap beroperasi seperti biasanya.
“Tetap beroperasi untuk melayani para pelanggan kami dengan produk dan layanan lain yang tersedia, termasuk Shell Select dan bengkel. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” ujarnya.
Shell Indonesia saat ini memiliki lima jenis BBM yang dipasarkan, yakni Shell V-Power Nitro+, Shell V-Power, Shell V-Power Diesel, Shell Super, dan Shell Diesel Ekstra. Perusahaan migas asal Inggris ini tercatat memiliki 170 SPBU.
Pada akhir Februari lalu, Ingrid menyebut kelangkaan bbm Shell disebabkan adanya hambatan dari sisi pasokan dan persiapan pendistribusian.
"Tetapi hambatan tersebut memang merupakan kondisi yang di luar kendali kami karena yang dapat kami fokuskan adalah hal-hal yang memang dapat kami kendalikan," kata Ingrid dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Rabu (26/2) dikutip dari Antara.