Menteri Industri Arab Saudi akan Ke RI, Siap Guyur Investasi di Sektor Tambang

Ferrika Lukmana Sari
12 April 2025, 18:02
Arab Saudi
Kerajaan Arab Saudi
Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Bandar Al-Khorayef
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi Yang Mulia Bandar Al-Khorayef bakal berkung ke Indonesia. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama di sektor pertambangan, farmasi, industri makanan, dan otomotif.

Kerajaan Arab Saudi telah lama mengakui Indonesia sebagai mitra utama di kawasan Asia Tenggara. "Indonesia adalah mitra dagang penting bagi Arab Saudi, dengan nilai perdagangan bilateral yang mencapai lebih dari US$ 6 miliar pada tahun 2023," demikian keterangan resmi Kerajaan Arab Saudi, Jumat (11/4).

Dengan nilai ekspor bahan bakar mineral Indonesia mencapai US$ 67 miliar dan impor sebesar US$ 38 miliar pada tahun fiskal terakhir, sektor ini menawarkan peluang besar untuk pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, kerja sama di sektor energi terbarukan juga menjadi salah satu agenda utama. Kerajaan Arab Saudi juga berinvestasi besar-besaran dalam sektor energi terbarukan dan teknologi kendaraan listrik (EV), yang merupakan bagian dari agenda Vision 2030.

Salah satu contoh penting dari kerja sama ini adalah kemitraan dengan Vale Indonesia, produsen nikel terbesar yang memainkan peran vital dalam produksi baterai kendaraan listrik.

Perdagangan dan Investasi Strategis

Pada 2024, ekspor global Indonesia diperkirakan mencapai US$ 217 miliar, dengan target US$ 405 miliar pada 2029. Kerajaan Arab Saudi memiliki peran besar dalam pencapaian itu, dengan nilai impor Indonesia mencapai lebih dari US$ 2 miliar pada 2023, sementara ekspor ke Indonesia sebesar US$ 4 miliar.

Salah satu contoh kontribusi signifikan Indonesia dalam industri makanan Arab Saudi adalah kehadiran Indofood, yang telah mengembangkan operasinya di Kerajaan Arab Saudi sejak 1986.

Jeddah Food Cluster, klaster pangan terbesar di dunia, menjadi area kolaborasi yang strategis antara Indonesia dan Arab Saudi. Klaster ini diposisikan sebagai pusat produksi dan distribusi makanan halal regional.

Hal ini sejalan dengan posisi Indonesia sebagai pasar halal terbesar di dunia. Keberadaannya yang strategis, dekat pelabuhan utama Kerajaan Arab Saudi, memberikan peluang ekspor lintas benua ke Afrika, Eropa, dan Asia.

Kerja Sama Halal: Menyelaraskan Standar Sertifikasi

Pada Desember 2023, Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan kerja sama dalam jaminan produk halal dan pengakuan sertifikasi halal secara timbal balik.

Kesepakatan ini bertujuan menyelaraskan standar dan menyederhanakan proses sertifikasi, mengurangi hambatan perdagangan, dan membuka peluang bagi produsen halal Indonesia untuk mengakses pasar Kerajaan Arab Saudi dan kawasan GCC.

Kunjungan Yang Mulia Bandar Al-Khorayef menandai babak baru dalam hubungan kedua negara. Selain sektor pertambangan dan industri makanan, diskusi juga diperkirakan akan mencakup bidang energi terbarukan, infrastruktur, dan pertukaran keahlian industri.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...