Bahlil: Produksi Minyak RI Tembus Target APBN, Capai 608 Ribu Barel per Hari

Mela Syaharani
11 Agustus 2025, 15:13
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Ka
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Wa
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat produksi minyak nasional mencapai 608,1 ribu barel per hari (bph). Angka ini sudah melampaui target APBN 2025 yang mencapai 605 ribu bph.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan target realisasi lifting nasional sebelumnya tidak pernah mencapai target APBN. Pada Januari 2025, lifting minyak baru mencapai 599,6 ribu bph, namun Juni sudah mencapai 608,1 ribu bph.

"Ini terjadi, karena banyak orang yang mengatakan bahwa tidak mungkin kita mencapai target APBN 2025,” ” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers capaian kinerja semester 1 2025, Senin (11/8).

Dalam paparan Kementerian ESDM, produksi minyak pada Juni 2025 mencapai 00,5% dari target. Sementara itu rata-rata produksi Semester I 2025 mencapai 602,4 MBOPD atau 99,5% dari target.

Dia juga mengatakan bahwa peningkatan produksi minyak berbeda dengan pengelolaan pangan. 

“Mohon maaf beda, karena pangan kan ada uang, teknologi, sawah, insya Allah ada air. Kalau minyak meskipun ada uang, lahan, teknologi tapi kalau eksplorasi belum tentu dapat dan waktunya bertahun-tahun,” ujarnya.

Tidak hanya minyak, produksi gas bumi juga sudah melampaui target APBN. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM produksi gas sebanyak 1.146,4 mboepd atau 114% dari target. Rata-rata produksi gas pada Semester I 2025 mencapai 1.199,7 MBOEPD atau 119% dari target.

“Kami sudah berkomitmen dan melaporkannya pada Pak Presiden, Insya allah di 2025 target APBN bisa tercapai,” ucapnya.

Meski lampaui target, namun jumlah produksi gas Juni 2025 turun 5,66% dibandingkan produksi Mei 2025 yang mencapai 1.211,3 mboepd. Bahlil menyampaikan hasil produksi gas pada Juli dan Agustus ini akan menorehkan hasil bagus karena ada beberapa perusahaan migas (KKKS) yang melakukan perbaikan layanan. "Sehingga ada beberapa tambahan stok," katanya.

Berikut daftar produksi minyak dan gas semester 1 2025:

Januari: 599,6 ribu bph minyak dan 1.213,7 mboepd gas

Februari: 598,5 ribu bph minyak dan 1.193,4 mboepd gas

Maret: 602,9 ribu bph minyak dan 1.221,8 mboepd gas

April: 602,4 ribu bph minyak dan 1.209,6 mboepd gas

Mei: 602,9 ribu bph minyak dan 1.211,3 mboepd gas

Juni: 608,1 ribu bph minyak dan 1.146,4 mboepd gas

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...