KKKS Seleraya Belida sukses meningkatkan produksi minyak dari sumur Sungai Anggur Selatan-1 (SAS-1) dari 1.000 barel minyak per hari (BOPD) menjadi 2.000 BOPD.
Kontribusi positif Pertamina tidak hanya pada peningkatan kinerja operasional, juga melalui peningkatan kinerja finansial. Nilai investasi Pertamina pada tahun ini di hulu migas meningkat 25 %.
Produksi migas Indonesia terus turun. Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro merekomendasikan sejumlah kebijakan yang bisa diambil pemerintah untuk menggenjot kinerja produksi.
Pemerintah menyebut sektor migas sebagai salah satu pendorong utama perekonomian seiring kontribusinya terhadap pendapatan negara yang terus meningkat, meski produksi turun.
Pertamina melaporkan produksi minyak 2023 dari lapangan migas domestik diperkirakan stagnan atau tidak mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 417 ribu bph.
Turunnya produksi minyak Indonesia sejalan dengan menipisnya cadangan minyak yang diperkirakan hanya akan bertahan selama 9 hingga 10 tahun ke depan tanpa adanya temuan baru.
Target produksi minyak sebesar 660 ribu bph tahun ini diperkirakan tak tercapai seiring turunnya realisasi produksi hingga Oktober 2023. Bahkan produksi tahun ini terancam lebih rendah dari 2022.
Pemerintah mengubah beberapa asumsi dasar dalam RAPBN 2024. ICP direvisi ke atas menjadi US$ 82 per barel dan target lifting minyak direvisi ke atas menjadi 635.000 bph.
Pengusaha sektor hulu migas mengeluhkan minimnya ketersediaan rig yang dibarengi dengan ongkos sewa yang tinggi. Target pengeboran 991 sumur tahun ini berpotensi tak tercapai.