Pemerintah Mulai Uji Jalan Penerapan Biodiesel B50 pada Kendaraan

Mela Syaharani
9 Oktober 2025, 13:53
Pekerja menunjukkan buah kelapa sawit usai dipanen di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/tom.
Pekerja menunjukkan buah kelapa sawit usai dipanen di kawasan PT Perkebunan Nusantara IV, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (24/10/2024). Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan ketersediaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih sangat mencukupi untuk bahan baku biodiesel 50 persen (B50) dengan tingkat produksi CPO di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah saat ini sudah memulai uji jalan atau road test penggunaan BBM B-50 pada kendaraan. Pengujian ini berlangsung hingga tahun depan.

Road test sampai enam bulan ke depan,” kata Airlangga saat ditemui di Jakarta International Convention Center, Senayan, Kamis (9/10).

Biodiesel adalah bahan bakar alternatif terbuat dari minyak nabati atau hewani yang dapat digunakan untuk menggantikan solar pada mesin diesel. Indonesia saat ini telah menerapkan campuran biodiesel 40% atau B40. Pemerintah sebelumnya berencana menerapkan B-50 pada 2026. 

Airlangga mengatakan pemerintah sedang menjadwalkan rapat komite pengarah badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit atau Komrah BPDPKS. Rapat tersebut untuk memastikan ketersediaan minyak kelapa mentah (CPO) sebagai salah satu bahan baku biodiesel.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya menyatakan B-50 belum bisa diterapkan pada awal 2026. 

“Kalau saya melihat arahan Pak Menteri, (implementasi B-50) per 1 Januari (2026) sepertinya tidak (bisa),” kata Direktur Jenderal EBTKE, Eniya Listiani Dewi, saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/9). 

Eniya menjelaskan, B50 belum bisa diterapkan awal 2026 karena pemerintah masih menunggu pengujian atau tes di jalan yang memerlukan waktu antara enam sampai delapan bulan. 

Pemerintah telah menyiapkan tiga opsi komposisi untuk implementasi B50 tahun depan. Opsi pertama adalah B35 yang dicampur 15% Hydrotreated Vegetable Oil (HVO). Opsi kedua memadukan B40 dengan 10% HVO, sementara opsi ketiga menggunakan B50 sepenuhnya dari Fatty Acid Methyl Ester (FAME).

Meski sudah ada tiga skema, pemerintah juga tengah melakukan kajian untuk memastikan keberlanjutan biodiesel, termasuk pemetaan B45. 

Opsi ini saat ini baru memiliki kajian ekonomi, belum kajian teknis. Eniya menambahkan, meskipun sudah ada kajian terkait B45, realisasi penerapan biodiesel secara keseluruhan tetap meningkat sekitar 10% setiap tahunnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...