ENI dan Petronas Bentuk NewCo Kelola 19 Aset Migas di Indonesia dan Malaysia

Mela Syaharani
4 November 2025, 18:10
petronas, eni, blok migas, newco
KATADATA/
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas bumi (migas).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perusahaan migas asal Italia, ENI Sp.A, menandatangani perjanjian kerja sama pembentukan perusahaan baru bersama Petronas bernama NewCo pada Senin (3/11). Entitas baru ini akan mengelola 19 aset hulu migas kedua perusahaan, dengan komposisi 14 aset di Indonesia dan lima aset di Malaysia. 

Perjanjian ini menindaklanjuti kerangka kerja sama sebelumnya yang sudah diteken pada 17 Juni lalu. ENI menyebut NewCo merupakan entitas yang mandiri secara finansial dan memiliki rencana investasi mencapai US$ 15 miliar atau Rp 250,42 triliun dalam lima tahun ke depan.

Investasi ini akan mendukung pengembangan setidaknya delapan proyek baru dan pengeboran 15 sumur eksplorasi, dengan tujuan mengembangkan sekitar 3 miliar barel setara minyak (boe) cadangan yang telah ditemukan.

“Kami telah berkolaborasi dengan Petronas untuk mengoperasikan aset di Indonesia dan Malaysia, menciptakan sinergi di seluruh aset, keahlian, dan kemampuan keuangan,” kata CEO ENI Claudio Descalzi, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (4/11).

Selain itu, pembentukan NewCo juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi eksplorasi yang belum teruji sebesar 10 miliar barel setara minyak. Perusahaan baru ini akan mengintegrasikan portofolio aset gas dan pengembangan yang signifikan di Malaysia dan Indonesia. 

Hal ini dimulai dengan basis produksi awal lebih dari 300 ribu barel setara minyak per hari dan berencana untuk tumbuh menjadi lebih dari 500 ribu barel setara minyak per hari produksi berkelanjutan dalam jangka menengah.

“Dengan memanfaatkan aset produksi yang ada dan mengembangkan inisiatif strategis di cekungan Kutai dan Malaysia, kami memperkirakan akan mencapai produksi lebih dari 500 ribu barel setara minyak per hari dalam jangka menengah,” ujarnya.

Setelah penandatanganan, kedua perusahaan akan bekerja untuk memperoleh semua persetujuan regulasi, pemerintah, dan mitra yang diperlukan di Malaysia dan Indonesia. ENI memperkirakan seluruh persetujuan akan dicapai pada 2026.

ENI telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001 dan saat ini memiliki portofolio aset yang besar dalam tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi, dengan produksi ekuitas saat ini sekitar 80 ribu barel setara minyak per hari dari ladang gas Jangkrik dan Merakes di Kalimantan Timur.

Perusahaan juga mengelola Lapangan Geng North, yang masuk dalam wilayah kerja (WK) North Ganal, Lapangan Gehem WK Ganal, dan WK Rapak. Ketiganya termasuk dalam North Hub Development Project Selat Makassar. Geng North merupakan salah satu temuan besar atau giant discovery dengan potensi cadangan mencapai 5,3 triliun kaki kubik (TCF) gas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...