ESDM Sebut Setoran PNBP dari Minerba Rp 114 Triliun, Capai 92% dari Target 2025

Mela Syaharani
18 November 2025, 20:29
pnbp, esdm, minerba
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Sejumlah alat berat beraktivitas di area pertambangan emas di Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (28/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor mineral dan batu bara (minerba) tahun ini sudah mencapai Rp 114 triliun per 15 November 2025.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno mengatakan angka tersebut setara dengan 92% dari target yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 124,7 triliun untuk 2025.

“(Target) PNBP (akan) tercapai kalau minerba,” kata Tri saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (18/11).

Pada tahun ini secara total pemerintah menargetkan jumlah PNBP yang disumbang dari sektor ESDM sebanyak Rp 254,5 triliun. Terdiri atas minerba sebesar Rp 124,7 triliun, migas Rp 121 triliun, EBTKE Rp 2,19 triliun, dan lainnya Rp 6,6 triliun.

Hingga 11 Agustus 2025, jumlah PNBP yang dicapai ESDM sebesar 54,5% atau Rp 138,8 triliun. Jumlah tersebut berasal dari PNBP migas Rp 57,3 triliun, minerba Rp 74,2 triliun, EBTKE Rp 1,09 triliun, dan lainnya Rp 6,2 triliun.

Tri juga menjelaskan rencana produksi dua jenis komoditas minerba yakni batu bara dan nikel. Dia menyebut tahun depan rencana produksi dua komoditas ini berpotensi berkurang dibandingkan target tahun ini.

“Belum ada angka pastinya (turun). Sedikit lagi,” ujarnya.

Dia mengatakan meski ada penurunan target produksi, hal ini tidak berdampak banyak bagi pasokan dalam negeri.  “Kalau (pasokan) dalam negeri yang penting aman,” ucapnya.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya mengakui untuk mencapai target PNBP tahun ini cukup berat. Ini karenasituasi global masih dibayangi fluktuasi harga komoditas dan ketidakpastian geopolitik. 

“Harga komoditas, khususnya batu bara, turunnya agak jauh sekitar 25%–35% sampai Juni. Ini karena pasar global sedang tidak menentu,” kata Bahlil saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (14/7).

Kendati demikian, dia tetap berharap capaian PNBP kementeriannya bisa mencapai target. “Insya Allah, mudah-mudahan kami bisa membuat target tercapai. Sekalipun memang kerjanya berat karena pasang-surut harga komoditas,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...