Molor dari Target , Tambang Kucing Liar Freeport Baru Bisa Beroperasi 2029

Tia Dwitiani Komalasari
24 November 2025, 14:47
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menggunakan berbagai peralatan berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura.
Dokumentasi Freeport/HO Antara
Tim penyelamat tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia menggunakan berbagai peralatan berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Freeport Indonesia memproyeksikan produksi emas sekitar 43 ton pada tahun 2028 dan 2029. Freeport Indonesia saat ini sedang membangun tambang bawah tanah yang keempat yakni Kucing Liar, di kompleks yang sama dengan tambang Grasberg Block Cave di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan Kucing Liar ini sebelumnya ditargetkan beroperasi 2028. Namun, rencana itu diperkirakan mundur kira-kira satu tahun karena ada insiden longsor yang menimpa  tambang Grasberg.

"Jadi diperkirakan baru akan mulai bisa berproduksi di tahun 2029. Dan tentu saja dengan ini akan bisa mencapai perolehan logam yang lebih tinggi dari yang ada sekarang," kata Tony Wenas dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (24/11).

Dia mengatakan, Freeport menargetkan memproduksi 26 ton emas di 2026, kemudian meningkat jadi 39 ton emas, lalu 43 ton emas di 2029. Hal itu didukung dengan pemulihan tambang Grasberg Block Cave (GBC) yang direncanakan akan beroperasi penuh 2027. 

Tony juga menyampaikan bahwa saat ini Freeport Indonesia sudah terdapat perjanjian kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, di mana Freeport akan mensuplai emas ke PT Antam sampai jumlah 30 ton per tahun atau lebih tergantung dari permintaan PT Antam.

"Terus terang, kami memang lebih senang kalau seandainya produk emas kami itu bisa 100 persen dijual ke PT Antam," ujarnya.

Menurut dia, pendapatan negara pada tahun 2028-2029 diproyeksikan akan bisa melebihi 6 miliar dolar AS per tahun atau hampir Rp100 triliun per tahun. Hal itu didukung dengan produksi yang ada dan harga komoditas yang tetap tinggi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...