Pertamina Patra Niaga Salurkan BBM ke Aceh Pakai Pesawat Perintis
Pertamina Patra Niaga menyalurkan bahan bakar minyak ke wilayah terdampak bencana banjir di Aceh menggunakan pesawat perintis. Dalam penyaluran tahap awal ini, perusahaan mengirimkan 1.000 liter Pertalite (setara 5 drum) dan 1.000 liter Biosolar (setara 5 drum).
BBM tersebut didistribusikan sebagian ke Kabupaten Bener Meriah dan sebagian lainnya ke Kabupaten Aceh Tengah untuk mendukung pemulihan aktivitas masyarakat, operasional pemerintahan, layanan publik, serta kebutuhan logistik penanggulangan bencana.
Upaya penyaluran menggunakan pesawat perintis ini dilakukan karena akses darat ke wilayah tersebut terhambat akibat bencana alam yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Pengiriman melalui pesawat perintis adalah opsi terbaik untuk mempercepat penyaluran BBM ke titik-titik yang membutuhkan,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dalam siaran pers, dikutip Jumat (5/12).
Ia mengatakan saat ini koordinasi intensif dilakukan bersama pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, aparat TNI/Polri, dan seluruh pihak, termasuk penerbangan perintis, untuk memastikan kelancaran distribusi hingga ke tangan masyarakat yang membutuhkan.
Pertamina Patra Niaga akan terus memonitor kebutuhan energi di lokasi terdampak dan melakukan penyaluran lanjutan menyesuaikan kondisi dan situasi di lokasi untuk percepatan pemulihan Sumatera.
SPBU Beroperasi 24 Jam
Untuk wilayah Sumatera Utara yang terkena bencana banjir, Pertamina mengatakan distribusi BBM berjalan baik dan stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU beroperasi lebih lama selama masa tanggap darurat. Wakil Gubernur Sumatera Utara Surya menyampaikan stok BBM berada dalam kondisi aman dan distribusinya terkontrol.
“Karena itu kami meminta SPBU beroperasi 24 jam selama masa tanggap darurat. Kami juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan,” ujar Surya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan masa tanggap darurat mulai 27 November hingga 10 Desember 2025. Saat ini terdapat sekitar 115 SPBU yang beroperasi di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Sebanyak 40 diantaranya mulai hari Minggu, 30 November beroperasi 24 jam, dan diprioritaskan di titik krusial.
Pertamina juga terus mengupayakan percepatan mobilisasi armada, pengalihan suplai dari terminal yang aman, dan dukungan logistik lapangan untuk memastikan kebutuhan BBM masyarakat tetap terpenuhi selama masa darurat.
