Prioritaskan Jakarta-Cikampek Elevated, LRT dan Kereta Cepat Ditunda
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat angkat bicara soal dihentikannya proyek Light Rail Transit (LRT) Cawang-Bekasi Timur serta Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal tersebut dilakukan karena pembangunan tol Jakarta-Cikampek II Elevated telah molor dari target.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, proyek tol Jakarta-Cikampek II Elevated ditargetkan rampung sebelum Idul Fitri 2019. Namun, proyek tersebut terancam mundur hingga Oktober 2019. Oleh sebab itu, langkah diambil oleh pemerintah untuk menunda sementara kedua proyek kereta tersebut. "Sehingga diharapkan (tol) bisa digunakan pada Hari Raya (Idul Fitri)," kat Herry kepada Katadata, Rabu (21/11).
Herry menjelaskan, potensi terlambatnya tol beroperasi lantaran harus berbagi jam kerja konstruksi dengan LRT dan kereta cepat. Dengan ditundanya dua proyek strategis lain, target penyelesaian Tol Jakarta-Cikampek II Elevated dapat dikembalikan lagi.
Meski demikian, Herry juga mengaku akan memacu pekerjaan tol Jakarta-Cikampek II Elevated lebih cepat lagi. Saat ini, BPJT dan pihak lain sedang menyusun detail percepatan yang dimaksud untuk mengejar target beroperasinya tol ini.
(Baca: Sisa Setahun, Pemerintah Harus Selesaikan 911 Kilometer Jalan Tol)
Seperti diketahui, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghentikan sementara proyek LRT dan Kereta Cepat di kilometer 11 hingga 17 tol Jakarta-Cikampek. Kemacetan parah di ruas tol tersebut ditambah pembangunan tol melayang di atasnya jadi dasar penghentian sementara kedua proyek itu. "Kita akan minta LRT dan Kereta Cepat tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11-17. Jadi sementara tidak ada kegiatan di sana," kata Budi usai memimpin Rapat Penanganan Kemacetan Tol Japek, di Bekasi Timur, Selasa (20/11).
Kemenhub memilih mendahulukan pekerjaan proyek Jakarta-Cikampek II Elevated. Apalagi, saat ini perkembangan pembangunan fisik tol tersebut telah mencapai 57,7%. "Kalau saya lihat, paling tidak tiga sampai empat bulan ke depan (penghentian proyek LRT dan Kereta Cepat)," kata Budi. Selain meminta penghentian konstruksi LRT dan Kereta Cepat, Kemenhub juga akan mengevaluasi kegiatan PT Waskita Karya Tbk (Persero) interchange di kilometer 24.
Beberapa upaya lain yang akan dilakukan untuk meningkatkan kelancaran dan kecepatan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Menhub mengatakan, beberapa usulan yang dikaji adalah perpanjangan penerapan ganjil-genap dan pembatasan angkutan barang lebih panjang dari yang semula, yakni dari pukul 06.00-09.00 WIB menjadi 05.00-10.00 WIB di sejumlah gerbang tol arah Jakarta.
Sekretaris Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Hindro Surahmat menjelaskan, pihaknya menyosialisasikan pemberlakuan ganjil-genap di Gerbang Tol Tambun hingga akhir November, sebelum diberlakukan sepenuhnya. BPTJ juga menyiapkan sejumlah angkutan massal, yakni bus premium, sebagai transportasi pilihan selain kendaraan pribadi bagi masyarakat yang ingin menuju Jakarta.
(Baca: Integrasi Tiket Transportasi Antarmoda Diterapkan Akhir 2018)