Sisa Setahun, Pemerintah Harus Selesaikan 911 Kilometer Jalan Tol
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 1.852 kilometer selama lima tahun pemerintahannya. Sementara, hingga akhir tahun ini, proyek jalan tol yang dioperasikan baru mencapai 941 kilometer. Artinya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus menyelesaikan kekurangan 911 kilometer jalan tol hingga 2019 mendatang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono optimistis target tersebut dapat tercapai. Sebab, beberapa ruas jalan tol saat ini sudah dalam masa konstruksi.
Target tersebut akan ditopang oleh beberapa jalan tol non Trans Jawa seperti Balikpapan - Samarinda sepanjang 99 kilometer, tol Manado - Bitung sepanjang hampir 40 kilometer, hingga Pekanbaru - Dumai sepanjang 140 kilometer. "Jadi tidak melompat (jauh) karena tinggal penyelesaiannya," kata Basuki di Jakarta, Selasa (23/10).
Dia juga menambahkan bahwa 941 kilometer jalan tol yang dioperasikan dalam masa jabatan Jokowi cukup signifikan. Sebab, Indonesia hanya memiliki panjang tol 784 kilometer hingga tahun 2014.
(Baca juga: Kementerian PUPR Targetkan 26 Proyek Strategis Rampung Tahun Ini)
Basuki menyampaikan beberapa jalan tol yang tahun ini beroperasi antara lain jalan tol yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. "Jadi Salatiga - Solo dan Batang Semarang bisa selesai," kata dia
Basuki juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ruas Trans Sumatera dari dari Bakauheni hingga Palembang bisa tersambung 2019. "Kalau sampai Medan saya tidak bisa janjikan," katanya.
Pekan lalu, Basuki pernah menjanjikan tiga ruas yakni Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV, Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Seksi Ciawi-Gombong, serta Tol Solo-Ngawi Seksi Sragen-Ngawi siap diresmikan. Namun peresmian tol sepanjang 103 kilometer tersebut masih menunggu jadwal Presiden Jokowi. "Tinggal menunggu jadwal Presiden," ujar dia.