Bulog Antisipasi Kelangkaan Beras Medium Jelang Natal

Michael Reily
17 November 2017, 09:32
Beras Bulog
Arief Kamaludin | Katadata

Perum Bulog (Persero) mewaspadai kelangkaan beras medium yang terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Perusahaan pelat merah ini akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menggelar operasi pasar jika diperlukan.

“Sekarang sudah menunjukkan indikator harga (beras medium) bergerak ke atas,” kata Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti di Auditorium Kementerian Perdagangan, Kamis (16/11).

Djarot menyatakan, ada indikasi kelangkaan beras medium di beberapa daerah karena pedagang lebih suka menjual beras premium. Sebab, batasan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium lebih longgar ketimbang jenis medium.

Sesuai dengan lokasi utama pengawasan Satuan Petugas (Satgas) Pangan, Bulog secara khusus memantau pergerakan harga dan pasokan beras di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Sulawesi Utara, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Selain itu, fokus juga diarahkan ke pusat konsumsi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa timur, dan Bali.

(Baca juga:  Sumbang 34,9% PDB Nonmigas, Industri Makanan Tumbuh 9,46%)

Menurut Djarot, masyarakat membutuhkan beras medium karena menjadi bahan utama konsumsi. Ia mengungkapkan, Bulog memiliki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 290 ribu ton.

Sehingga, jika diperlukan, dia meminta Pemerintah Daerah untuk segera melakukan operasi pasar tanpa menunggu izin dari Pemerintah Pusat. “Saya khawatir operasi pasar ditahan karena bisa menaikkan harga beras,” ujarnya.

Menurutnya, kelangkaan beras medium akan membuat orang terpaksa konsumsi beras premium. Dampaknya, bakal terjadi pengeluaran tambahan oleh masyarakat menengah ke bawah. Jika dibiarkan, hal ini dikhawatirkan dapat berdampak pada bertambahnya angka kemiskinan.

(Baca juga:  Pemerintah Gencar Salurkan Bansos untuk Dongkrak Daya Beli)

Direktur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan, Satgas Pangan memprediksi adanya potensi terjadi peningkatan kebutuhan sehingga perlu dilakukan imbauan operasi pasar. Ia mengakui operasi pasar baru dilakukan di 11 divisi regional.

Salah satu yang diingatkan oleh pemerintah adalah provinsi Sumatera Utara. “Mereka sudah melakukan rapat dan akan segera dilangsungkan operasi pasar,” kata Tjahya.

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...