Bos Alibaba, Jack Ma Resmi Jadi Penasihat E-Commerce Indonesia
Pendiri sekaligus Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma telah menerima tawaran untuk menjadi penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia. Sementara, Alibaba juga mendominasi pasar e-commerce Indonesia melalui kepemilikannya di Lazada dan Tokopedia.
Kabar soal diterimanya tawaran ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Ia mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bertemu dengan Jack Ma di Beijing, Selasa (22/8) kemarin.
“Kami sudah sampaikan undangan resmi dan dengan senang hati Jack Ma menyetujuinya,” terang Rudiantara saat dihubungi, Rabu (23/8).
(Baca juga: Dilirik Alibaba hingga Amazon, Begini Persaingan e-Commerce Indonesia)
Dia menambahkan, selain soal tawaran untuk menjadi penasihat e-commerce Indonesia, pertemuan dengan Jack Ma juga membahas sejumlah masalah lain. Di antaranya adalah mengenai sumber daya manusia dan proses pembuatan kebijakan.
Pasar e-Commerce Negara-Negara Kawasan Asia Tenggara 2015-2025
“Yang juga kami bicarakan kemarin adalah tentang isu cara mengembangkan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia, baik talenta untuk pemain maupun perubahan mindset bagi policy maker dan masyarakat sebagai konsumen,” imbuhnya.
Pertemuan terbatas itu adalah tindak lanjut dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Jack Ma di Hangzhou pada September 2016 lalu. Kala itu, Jokowi secara langsung mengundang Jack Ma soal ajakan untuk bergabung sebagai penasihat steering committee roadmap e-commerce Indonesia.
(Baca juga: Terima Rp 14,6 Triliun dari Alibaba, Tokopedia Bangun Pusat Riset)
Dalam kunjungan tahun 2016 itu, Jack Ma sendiri sudah menyetujui tawaran dari Presiden. Namun saat itu semua masih disampaikan secara lisan.
Jokowi pada pada 21 Juli 2017 lalu telah meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2017 yang mengatur roadmap e-commerce tahun 2017-2019. Kemudian, pemerintah juga akan membentuk streering committee, yang mempunyai tugas berkoordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan roadmap e-commerce.
Sementara itu, Alibaba baru menyuntikkan dana sebesar US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 14,6 triliun ke Tokopedia. "Pemodalan sebesar US$ 1,1 miliar atau setara lebih dari Rp 14 triliun ini akan dipimpin oleh Alibaba Group bersama pemegang saham Tokopedia," kata Chief Executive Officer dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwijaya dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (17/8) lalu.
(Baca juga: Akuisisi Lazada, Alibaba Jadi Raja E-Commerce di Asia Tenggara)
Sebelumnya, Alibaba juga memiliki kepemilikan mayoritas di Lazada, salah satu e-commerce Asia Tenggara yang mempunyai pasar di Indonesia. Dengan total investasi lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 26,7 triliun, kepemilikan saham Alibaba di Lazada mencapai 83 persen.